Berita utamaSport

Ketua PSSI temui Menpora dan Ketua Umum KONI

Jakarta,Riauandalas – Ketua Umum KONI Pusat Tono Suratman “angkat tangan” saat ditugaskan negara sebagai supervisi pasca pembekuan PSSI. Ia pun disindir oleh Kementerian Pemuda dan Olahraga (Kemenpora).

Tadi sore Tono menerima kedatangan La Nyalla Matalitti dan sejumlah pengurus baru PSSI hasil Kongres Luar Biasa di Surabaya hari Sabtu lalu.

KONI (dan KOI) telah disebutkan Menpora Imam Nahrawi dalam surat pembekuannya atas PSSI, untuk men-supervisi tim nasional dan kompetisi, karena PSSI tidak diakui lagi aktivitasnya oleh negara.

Namun, usai bertemu La Nyalla, kepada pers Tono mengisyaratkan ketidakmampuan organisasinya untuk mengemban tugas dari Kemenpora tersebut.

“Sebenarnya tidak ada di AD/ART (soal menjalankan kompetisi). Kalau pembekuan merupakan wewenang Menpora, semoga ada solusi tidak pembekuan. Ini hanya soal komunikasi,” ujar Tono.

“Dari hasil pertemuan kami, liga ini perlu harus jalan. Maka secepatnya harus dimediasikan. Kalau tidak, sebentar lagi tanggal 25. Dengan kehadiran mereka, ini menjadi tanggung jawab saya.

“Kami ini terbatas, dan memang fungsi saya bukan untuk menjalankan satu kompetisi yang sifatnya teknis. Tugas saya mengkoordinasikan bagaimana semua induk olahraga menjalankan program sesuai dengan visi-misinya KONI.

“Tujuan saya adalah untuk menyiapkan semua atlet, buat acara single atau multievent. Baik SEA Games atau Asian Games,” paparnya.

Pernyataan Tono dipertanyakan oleh Deputi V Bidang Harmoninasi dan Kemitraan Kemenpora, Gatot S. Dewa Broto. Ia menganggap Tono tidak konsisten karena sebelumnya mereka pernah membahas masalah tersebut dan Tono mengatakan hal yang berbeda.

“Peraturan itu pilihannya hanya dua: dipatuhi atau dilanggar. Kalau mau mediasi, kenapa tidak dilakukan dari dulu?” ucap Gatot, Senin (20/4/2015).

“Ini kritik buat KONI. Apa yang dilakukan oleh Kemenpora merupakan tugas yang harus dilakukan KONI, untuk melakukan pembinaan. Kami terpaksa masuk karena kewenangan di undang-undang memungkinkan.

“Ini catatan buat Pak Tono, loyalitasnya pada Kemenpora seperti apa. Urus saja (logo) lima ring. Saya katakan pada Anda ya, pada Kamis kemarin saya bersama Pak Sesmenpora ke kantornya (Pak Tono) di lantai 12. Intinya, waktu itu kami membicarakan seandainya SP3 tidak dipatuhi PSSI,” ungkap Gatot.(Detik/Ra)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *