LingkunganPemerintahanRiauRohul

Kesal Tak Kunjung Diperbaiki, Warga Sontang Tanam Pohon Kelapa Sawit di Jalan Lintas Propinsi


ROKANHULU, Riauandalas.com – Puluhan warga Desa Sontang, Kecamatan Bonai Darussalam, gelar aksi tanam pohon pisang dan pohon kelapa sawit, di badan Jalan Lintas Provinsi Riau Desa Sontang- Kasang Padang yang rusak parah sepanjang 1 km namun tak kunjung diperbaiki.Rabu (24/6/2020)

Akibat Aksi warga tersebut, semua pengendara terpaksa melambatkan laju kendaraan karna terhambat tanaman pohon, menurut warga aksi tersebut dilakukan karna Pemerintah Propinsi Riau hingga kini tak kunjung memperbaiki ruas jalan rusak tersebut,

Menurut salah seorang warga, aksi ini dilakukanya sebagai bentuk puncak dari kekesalan mereka karena hingga kini jalan lintas Provinsi yang menghubungkan Dusun I Desa Sontang ke Dusun III Kasang Padang Kecamatan Bonai Darussalam, Kabupaten Rohul tidak mendapatkan perhatian serius dari pemerintah Provinsi Riau.

“Bila tidak segera direalisasikan perbaikan jalan yang rusak, kami akan blokir jalan sehingga tidak ada aktifitas kendaraan yang melintas lagi. Kami minta kepastian Bapak Gubernur Riau, karena kami merasa dianak tirikan,” kata salah seorang warga Sontang Ibnu Nazib, diikuti teriakan bealasan warga lain yang ikut aksi tanam pohon pisang dan kelapa sawit.

Ibnu Nazib, menjelaskan, aksi tersebut dilakukan sebagai bentuk kekecewaan masyarakat terimbas jalan rusak parah. Selain banyak kendaraan yang terjebak di jalan rusak, kini kondisi jalan berlumpur, bahkan mobil pribadi maupun sepeda motor warga tak lagi bisa melintasi jalan itu

“Kita menuntut tanggung jawab provinsi Riau, termasuk pak Gubenur Riau sesuai janjinya saat kampanye dulu akan melakukan perbaikan infrastruktur jalan. Tapi mana buktinya, dengan jalan rusak sudah 7 bulan pasca banjir hingga kini belum ada disentuh perbaikan baik itu dari Dinas PUPR Riau,” tegasnya lagi.

Tampak di ujung jalan rusak, puluhan warga yang akan bepergian ke Duri maupun Desa Kasang Padang juga Bonai, kini terpaksa harus menggunakan jasa angkutan pompong (perahu kayu) dan harus membayar uang pribadi antara Rp30 ribu sampai Rp100 ribu sekali seberang, dengan jarak 1 km. Bahkan sekitar 20 pompong yang ada 24 jam, satu satunya solusi gunakan jasa penyeberangan pompong bagi pengendara sepeda motor agar bisa melintasi jalan rusak.

“Terpaksa kita pakai jasa pompong, bila ingin ke Desa Kasang Padang, Bonai Kecamatan Bonai Darussalam termasuk ke Duri Kabupaten Bengkalis,” kata Rika warga Kasang Padang yang akan ke Sontang gunakan jasa pompong.

Sikapi aksi puluhan warga yang menanam pohon pisang dan kelapa sawit di badan jalan yang rusak, Kepala Desa Sontang Zulfahriyanto.SE mengatakan, pemerintah desa tidak bisa mencegah aksi protes masyarakat yang merasa kesal atas kerusakan jalan namun tidak juga dilakukan perbaikan.

Kata Zulfahriyanto lagi, warga sebelumnya sudah menyampaikan ke dirinya berkali kali terkait permintaan perbaikan jalan. Malahan dirinya sudah merespon dan sudah melayangkan surat permohonan perbaikan jalan rusak ke Gubernur Riau. Bahkan diakuinya, surat sudah tiga kali disampaikan namun tidak juga direspon untuk diperbaiki.

“Ini puncak kekesalan masyarakat, dan kita tidak bisa melarang melakukan aksi tanam pohon di badan jalan yang rusak bahkan kini kondisinya rusak parah. Apalagi jalan lintas provinsi Riau yang benar benar hanya 1 km saja mengapa provinsi tak mampu memperbaikinya,” tegas Zulfahriyanto, yang juga menjabat Ketua DPD KNPI Rohul juga Ketua APDESI Rohul.

Zulfahriyanto yang juga tokoh masyarakat Bonai Darussalam mengakui, selama ini jalan rusak diperbaiki secara swadaya Pemerintah Desa Sontang bersama Plt.Camat Bonai Darussalam Setyono, termasuk partisipasi dari perusahaan PT.Graha Permata Hijau, PT.RAS juga Andhika dan PT.SJI.Coy. Termasuk sejak jalan rusak tiga unit alat berat eksavator, geleder dan bomax milik PT Graha Permata Hijau disiagakan 24 jam guna membantu bila ada kendaraan terjebak.

“Bisa saja blokir jalan seperti ancaman masyarakat itu terjadi bila tidak juga ada perbaikan dari pihak provinsi Riau.

Akses jalan tersebut bukan hanya akses jalan masyarakat saja, namun juga akses kendaraan mengangkut CPO,kelapa sawit, BBM menuju ke Pelabuhan Dumai. Kita tidak bisa melarang masyarakat bila nantinya melakukan aksi blokir jalan,. Kita juga bertanya, kita ini masyarakat Riau atau Sumatera Utara, “ujar Anto Kades Sontang.
*** (Alfian Tob)