Bisnis&EkonomiPemerintahanRohul

Kades Babussalam Melalui BUMDes Kembangkan Usaha Batako Untuk Meningkatkan Perekonomian Mayarakat 

ROKAN HULU, Riauandalas.com – Kepala Desa Babussalam Kecamatan Rambah, melalui Badan Usaha Milik Desa (BUMDes) Babussalam Sejahtera, komit kembangkan usaha pembuatan batako sebagai upaya meningkatkan ekonomi masyarakat serta kurangi pengangguran.

Tahap awal, melalui pembinaan pembuatan batako yang merupakan program Desa Babussalam melalui BUMDes Babussalam Sejahtera, kini usaha tersebut sudah mulai berjalan. Bahkan sudah 3 pemuda pengangguran yang direkrut sebagai tenaga pembuat batako, yang penghasilan mereka per harinya bisa mencapai Rp120 ribu  per orang.

“Langsung dibina Direktur BUMDes Babussalam Sejahtera, usaha batako sudah mulai berjalan. Terget kita bukan keuntungan yang dikejar, namun bagaimana melalui usaha batako bisa serap tenaga kerja umumnya pemuda putus sekolah dan pengangguran.”

“Dengan usaha tersebut dihrapkan ekonomi  mereka bisa terbantu,” ungkap Kades Babussalam, Basron, didampingi Direktur BUMDes Babussalam Sejahtera, serta Kades Koto Tinggi Kecamatan Rambah, Asmi Jumari yang kebetulan lakukan study banding melihat usaha batako di desa tersebut, Senin (5/2/2018).

Basron juga mengaku, dirinya akan mengembangkan usaha batako yang kini di kelola BUMDes Babussalam Sejahtera. Pihaknya, akan menambah alat pencapur bahan baku batako termasuk alat cetak, sehingga tenaga kerja bisa terserap banyak.

“Untuk pemasaran saat ini sudah mulai membaik, dan sudah 5000 batako yang dipesan. Kini ada pesanan lagi untuk 20 ribu batako, namun kita lihat dulu kemampuan tenaga kerja, berapa kesanggupan mereka setiap harinya cetak batako. Untuk harga per satu batako Rp1.500 bila dijemput sendiri ke lokasi pembuatan, dan bola diantar Rp2000 per satunya,” sebut Basron.

Basron sendiri mengaku, dengan keberadaan usaha batako yang dikelola BUMDes Babussalam Sejahtera usaha batako yang ada di desa tidak akan mati. Karena kedepannya pihaknya akan mengandeng pengusaha batako lain di desa, namun nantinyab akan disamakan ukuran dan cetakan batako. Sehingga, bila ada yang order dengan jumlah besar, maka usaha batako masyarakat bisa dipasarkan bersama batako yang dikelola BUMDes.

“Satu sak semen normalnya yang dibuat melalui usaha BUMDesa antara 90 hingga 110 batako. Kemudian upah yang diberikan, setiap 1 sak semen diberi Rp60 ribu, dimana rata-rata setiap pekerja seharinya bisa menghabiskan 2 sak semen. Berarti gaji mereka capai Rp120 ribu per hari per orangnya,”

“Inikan sangat membantu mereka, dan mereka bekerja tidak terikat. Bila ada kerja yang lebih besar upahnya maka mereka disilahkan bekerja tempat lain dulu, bila tidak ada kerja baru buat batako kembali di BUMDes kita,” kata Basron lagi. **(Alfian)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *