Berita utamaPemerintahanRohul

Jembatan Sungai Juragi Tambusai Utara Butuh Perhatian Pemerintah

Jembatan rusak
Rohul, Riau Andalas.c0m – Kondisi dan keadaan jembatan Sungai Juragi, yang berada di Desa Batang Kumu, Kecamatan Tambusai utara, Kabupaten Rokan Hulu (Rohul) saat ini dinilai sangat membahayakan warga masyarakat yang menggunakannya.

Informasi diterima dari warga setempat, kondisi jembatan yang rusak itu sudah sempat memakan korban jiwa. Setidaknya, dalam dua bulan terkahir, sudah dua nyawa melayang, karena kondisi jembatan sudah rusak parah tersebut.

Tokoh masyarakat Desa Pagar Mayang, Kusnendi, Selasa (17/5/2016) menyatakan, selama dua bulan terakhir ini, sudah dua orang warga masyarakat yang meninggal dunia terjatuh ke dasar Sungai Juragi, saat melintasi jembatan yang rusak parah itu. “Kami, warga masyarakat meminta, supaya pihak Pemkab Rohul, khususnya Dinas Bina Marga dan Pengaraian (DBMP) Rohul, dapat segera memperbaiki jembatan itu, sebelum jumlah korban jiwa bertambah lagi,” ujarnya.

“Kami masyarakat di sini, tentu sudah sangat resah dengan kondisi jembatan yang rusak parah itu. Tengoklah sendiri, pak, kayu papan lantai jembatan sudah banyak yang patah-patah, kemudian sebagian kayunya ada yang sudah usang dan lapuk,” tambahnya.

Selain hanya jembatan yang sudah rusak itu, lanjutnya, memang ada jalan alternatif lainnya untuk menuju ke Desa Pagar Mayang, yakni melalui Murini, Desa Batang Kumu. Itu, setiap warga yang akan melintasinya meski membayar pos jaga milik PT Hutahean, dimana setiap pos yang dilalui, harus membayar sebesar Rp. 10.000.

“Padahal kita harus melewati 4 pos di situ, untuk bisa sampai ke desa kami. Untuk itu, kami sangat bermohon kepada Pemkab Rohul, terutama Pemprov Riau, supaya melihat kondisi jembatan yang rusak itu, sebagai akses utama masyarakat yang harus segera diperbaiki,” tukasnya.

Hasil pantauan di lapangan, terlihat panjang jembatan sekitar 120 meter dengan lebar sekitar 8 meter. Sejumlah material kayu papan dan lantai jembatan terlihat sudah banyak yang patah dan berlubang, sehingga setiap pengguna jembatan harus ekstra hati-hati saat melintasinya atau bisa terjerumus ke dalam sungai yang bisa mengakibatkan kematian itu.

Diketahui juga dari warga di situ, jembatan ini satu-satunya akses untuk mendukung urat nadi perekonomian masyarakat setempat, termasuk penghubung antara masyarakat Desa Payung Sekaki dengan Warga Pagar Mayang.

Sementara itu, Kepala DBMP Rohul, Harisman, melalui Kabid Bina Marga, Anton, saat ditanyai hal itu menegaskan, kalau pihaknya sudah membuat anggaran untuk rehabilitasi jembatan tersebut dan sudah ditampung dalam APBD Rohul 2016 sebesar Rp. 300 juta.

“Kita minta masyarakat bersabar dulu, karena kini APBD Rohul sudah disahkan, tinggal singkronisasi dengan Pemprov Riau, nanti selesai itu, tinggal pelaksanaan saja lagi,” ucapnya. ( Alfian Rokan)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *