Hukum&KriminalPemerintahanRiauRohul

Heboh …OTT Di Bapenda Rohul Semua Pihak Bungkam

ROKAN HULU, Riauandalas.com – Kabupaten Rokan Hulu, sejak Kamis (7/12) sore tersiar kabar bahwa ada 4 orang Pegawai disalah satu SKPD dilingkungan Pemda Rohul diamankan pihak Kepolisian.

Kabarnya, dua diantara pegawai tersebut adalah PNS ( AW dan DT) dan dua lagi adalah pegawai Honorer. Keempatnya diamankan pihak Kepolisian karena diduga melakukan pungutan liar (Pungli).

Tapi sayang, ketika hal ini dikonfirmasi kepada Kapolres Rohul, AKBP. Hasyim Risahondua, Jumat (7/12/2018), melalui dua kali pesan pendek WatSapp, Ada waktunya saya akan ekspos… kasih kesempatan penyidik bekerja dulu bro, Semua kita transparan kok, ungkap Kapolres

Demikian juga ketika ditanyai seputar keabsahan informasi OTT tersebut. Hasyim Risahondua, yang baru menjabat 8 bulan sebagai Kapolres Rokan Hulu ini Lagi-lagi enggan memberikan keterangan dan juga tidak membantahnya.

Hal senada juga disampaiakan paur Humas Polres Rohul, Ipda. Nanang. Ketika dihubungi melalui telpon selulernya, juga mengaku belum mengetahui dan mendapatkan informasi soal OTT tersebut.

Ipda. Nanang juga tidak membantah soal isu OTT 4 orang oknum PNS tersebut. “saya belum mendengar kabar. Saya soalnya gak di Rohul. Saya di Pekan baru bersama bapak Kapolres,”kilahnya.

Sikap pihak Kepolisian yang belum mau membeberkan soal keabsahan OTT tersebut membuat keadaan ditengah masyarakat mulai riuh. Karena setiap individu mendapat cerita yang berbeda-beda.

Salah satunya adalah, FI (32) salah seorang PNS dilingkungan Pemkab Rohul, yang meminta namanya dirahasiakan mengatakan, OTT tersebut benar terjadi pada Kamis (7/12/2018) siang.

“cerita orang-orang, oknum pegawai itu ditangkap karena diduga melakukan pemotongan gaji pegawai honor pak. Saat itu diruang DT, beserak duit. Polisi datang dan mengamankannya,”kata FI.

Sementara SM, pegawai lainnya saat haluan riau mencoba menggali informasi, ternyata memiliki cerita yang berbeda.“cerita yang saya dapat, keempat terduga ditangkap saat melakukan pungli pengurusan pajak pak,”sebut SM, yang meminta namanya dirahasiakan.

Guna menghindari lahirnya cerita fitnah dan hoax ditengah masyarakat, Mansur Hasibuan, salah seorang LSM Pemantau Kinerja Aparatur Pemerintah Pusat dan Daerah (PKA-PPD) meminta kepada Kapolres Rohul, agar transparan soal informasi OTT tersebut. Tujuannya supaya informasi tersebut tidak melahirkan fitnah dan hoax.

“bapak Kapolres harus cekatan dalam memberi informasi. Artinya, selagi tidak melanggar aturan, saya rasa tidak ada yang perlu ditutup-tutupi. Agar, informasi yang berkembang ditengah masyarakat tidak menjadi fitnah atau hoax,”tegas Mansur Hasibuan.

Selanjutnya, pada pukul 16.58 wib, Kapolres Rohul menjawab Haluan Riau melalui watSapp dengan nada sangat sederhana dan sesingkat-singkatnya. “silahkan ke Kasat Reskrim ya,” suruhnya.

Sementara Kasat Kasat Reskrim, Polres Rohul, AKP. Harry Avianto, saat dihubungi melalui telpon selulernya juga tidak ada tanggapan. Demikian juga ketika dikirimi pesan pendek, juga tak ada tanggapan. (gus)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *