Gawat…Baru Pertama Kali Kepsek Bilang Mufakat lebih Tinggi dari Undang-undang
PEKANBARU, Riau Andalas. com – Ada permintaan sumbangan Rp.200.000 setiap kelas untuk pembelian souvenir guru pensiun dan iuran Rp.25000 setiap siswa untuk acara perpisahan siswa kelas VI merupkan kesepakatan yang telah diambil bersama dan keputusan itu lebih tinggi dari Undang-undang manapun. Seperti yang dikatakan Nur Huda ,S.Pd Kepala SD Negeri 09 Rumbai kepada Wartawan , Selasa (7/3/2017) di ruang kerjanya.
Dalam kesempatan wawancara tersebut Nur Huda yang didampingi ketua komite Defi mengatakan, musyawarah pada tanggal 11 Februari lalu itu merupakan keputusan para walimurid yang diwakili oleh Persatuan Orangtua Murid Guru (POMG) dan keputusan itu lebih tinggi dari Undang-undang.
“Kalau menurut saya pak, kalau walimurid membuat seperti ini kami pihak sekolah mengangap tidak jadi masalah pak. Kesepakatan itu lebih kuat dari Undang-undang pak,”kata Nur Huda.
Nur Huda mengakui bahwa hasil musyawarah yang digelar pada 11 Februari silam belum sampai ketangannya, dan hasil putusan itu baru diketahuinya setelah wartawan memperlihatkan lembaran putusan yang mengunakan kopsurat POMG. Dalam musyawar tersebut telah menyepakati 2 poin putusan:
1. Setiap siswa dikenakan biaya Rp.25.000,-per siswa untuk perpisahan kelas VI dan dapat dibayarkan kepada bendahara POMG paling lambat 1 April 2017.
2. Setisp kelas dikenakan RP.200.000,- persiswa untuk membeli souvenir guru-guru yang pensiun.
Dikesempatan yang sama Depi Ketua Komite menyebutkan musyawar yang digelarnya pada bulan lalu itu sudah terwakili seluruh orangtua siswa dan keputusan itu sudah hasil mufakat.
“Wajar pak setiap keputusan ada yang pro dan kontra, jadi tidak semua yang suka namun musyawarah itu sudah terwakili semuanya karna POMG merupakan wakil walimurid,”sebut Depi.
Diuraikannya, iuran 200.ribu itu diambil dari dana kas kelas dan tidak dibebankan anak. “Untuk sumbangan beli souvenir dari uangkas dan tidak dibebankan pada anak,”ujarnya.
