AndalasBengkuluHukum&Kriminal

FPKBS, Minta Tangkap Pemilik Narkoba di Kantor Bupati Bengkulu Selatan

demo-bnnk-kabupaten-bengkulu-selatan

BENGKULU, Riau Andalas.com – Ratusan  orang warga Bengkulu Selatan (BS) yang tergabung dalam Forum Penyelamat Kehormatan Bengkulu Selatan (FPKBS) mendatangi Badan Narkotika Nasional Kabupaten (BNNK) Bengkulu Selatan meminta mengusut tuntas kasus temuan narkoba jenis sabu dan pil ekstasi di ruang kerja Bupati Bengkulu Selatan, 10 Mei lalu, serta menangkap pelakunya

“Kami minta BNNK dapat segera menangkap pemasok dan juga aktor kasus sabu tersebut,” kata penanggungjawab aksi, Samsu Hermanto SH, saat orasi di depan kantor BNNK Bengkulu Selatan, Rabu (30/11).

Kasus penemuan narkoba tersebut sudah lebih 6 bulan, namun belum juga jelas pengusutannya, sehingga banyak dugaan BNN mandul dan tidak mampu mengungkap aktor tersebut. Padahal, diduga kuat BNN mengetahui adanya narkoba di ruang kerja Bupati pasti ada yang memberikan informasi. Bahkan informasi yang didapat BNN merupakan informasi resmi yang pasti jelas identitasnya.

“Kalau BNN asal gerebek itu sama saja dengan anak kecil yang mau seenaknya masuk rumah orang. Saya yakin BNNK bukan seperti anak kecil dan bekerja profesional, saat akan menggerebek ruang kerja Bupati tentu yang memberikan informasi jelas, sehingga harus diungkap,” ujar Samsu.

Kika kasus tersebut tetap tidak terungkap, Samsu mengatakan, kedepan rasa curiga akan semakin menghantui semua orang baik yang dekat dengan Bupati maupun orang lain. Sehingga akan mengganggu roda pemerintahan di Bengkulu Selatan.

Ia minta BNNK BS dapat memfasilitasi pihaknya untuk menanyakan langsung ke BNNP Provinsi. “Kami minta pengusutan ini dibuka ke publik, sehingga tidak ada saling curiga. Jika tidak segera ditindaklanjuti, kami siapkan aksi massa yang lebih besar” ancam Samsu.

Sementara itu, Kepala BNNK Bengkulu Selatan, AKBP Ali Imron SE, mengatakan, setelah mendengar adanya orasi peserta demo, meminta perwakilan 4 peserta aksi masuk ke kantor BNNK bertemu dengan dirinya.

Keempat perwakilan tersebut Samsu Hermanto, Aten, Wadimin dan Doni langsung diizinkan masuk, sedangkan peserta lainnya terus melakukan orasi di luar pagar BNNK.

Dari pertemuan tersebut, disepakati, jika BNNK siap memfasilitasi FPKBS menemui BNNP Provinsi. Lalu di hadapan peserta demo, Ali Imron mengaku akan mempertemukan FPKBS menemui BNNP menanyakan perkembangan pengusutan. Namun dirinya memastikan pengusutan tersebut terus jalan. Bahkan dua minggu lalu sudah dilakukan ekspose di BNN Pusat.

“Pengusutan kasus ini terus jalan, dua minggu lalu sudah diekspose di BNN, namun hasilnya saya tidak tahu. Sebab itu saya siap mempasilitasi ke BNNP,” katanya.

Menurut Ali, kewenangan penyidikan tersebut merupakan kewenangan BNNP, sehingga hanya BNNP yang mengetahui hasil penyidikannya. Oleh karena itu, dirinya menjadwalkan Senin (5/12) akan mendampingi FPKBS bertemu dengan BNNP di Kota Bengkulu.

“Insyaallah Senin (5/12), kita bersama – sama ke kantor BNNP Provinsi, untuk meminta penjelasan terkiat hasil penyidikan,” ujarnya.

Mendengar keterangan kepala BNNK Bengkulu Selatan tersebut, para peserta demo menerimanya, sehingga tidak berselang lama, para peserta demo yang mulai pukul 10.00 WIB tersebut akhirnya membubarkan diri.

Sementara itu, Bupati Bengkulu Selatan, H Dirwan Mahmud SH mengaku tidak tahu adanya demo tersebut. Hanya saja dirinya memberikan apresiasi pada warga Bengkulu Selatan yang peduli pada kasus tersebut.

Sebab itu meminta BNNP segera menuntaskan pengusutan dan segera menangkap pelaku serta dalangnya. “Kalau benar ada demo kasus ini (penemuan sabu red), saya sangat berterima kasih karean warga Bengkulu Selatan peduli, saya juga akan memberian batasan pada BNNP, jika tidak tuntas hingga akhir Desember, maka saya akan gugat BNNP, karena temuan narkoba di ruang kerja sama telah merusak nama baik saja,” ujar Dirwan (Sumber BE)***

 

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *