PendidikanRohulSosial&BudayaTravel

Disparbud Rohul Napak Tilas Sejarah Asal Usul Suku Mandailing masuk ke Rokan Hulu.

ROKAN HULU,Riauandalas.com – Pemkab Rokan Huku (Rohul) melalui Dinas Pariwisata dan Kebudayaan (Disparbud) Rohul, mengutus dua pegawainya menapak tilas ke Kelurahan  Kota Siantar, Kabupatan Mandailing Natal (Madina), untuk menggali sejara asal usul Suku Mandailing Masuk ke Negeri Seribu Suluk.

Napak tilas dilakukan Jumat (18/7/2018) lalu, diawali dengan menelusuri Kampung Pardomuan, Desa Rantau Panjang,Desa Tingkok, Kecamatan Tambusai , yang informasinya di kampung Pisang Kolot ada sejarah perpindaahan Suku Mandailing dari Kerajaaan Tambusai ke Dusun Itu, berdasarkan Stambok (buku sejarah) silsilah Suku Mandaling.

Pemkab Rohul melalui Kadisparbud Drs Yusmar M.Si , mengutus Kasi Kesenian dan Nilai Nilai Budaya Arfin Nst.S.Ag bersama Staff Seksi Museum Sejarah dan Pubakala Nurdin.S.Hum, juga serta
Tokoh masyatakat juga mantan Kepala Desa Rambah Tengah Utara (RTB) Jamaluddin Nst, untuk menapak tilas dan menelusuri sejarah masuknya Suku Mandailing ke Rohul , yang dibawa Boru Namora Suri Andung Jati.

Walaupun belum ada data dan informasi lengkap dari masyarakat , serta tokoh Suku Mandailing di Penyabungan Tongah dan Huta Siantar kini jadi Kelurahan Kota Siantar, Kabupaten Mandailing Natal (Madina), Provinsi Sumatera Utara (Sumut), napak tilas dialkukan dengan mencari sumber kepada tokoh tokoh masyarakat di daerah itu.

“Di Panyabungan Kecamatan Huta Raja Tinggi Kab.Padang Lawas, kita bertemu dengan masyarakat, juga tokoh masyarakat Paruhum Nst begelar Mangaraja Diace yang mantan Kepala Desa Penyabungan. Dari keterangan masyarakat Loppo Hasibaun dan Hasanuddin Nst kita dibawa ka kawasan pemakaman tua.Disana kita mendapati makam panjang sekitar 3 meter, bagian nisan sudah sulit dikenali. makam itu diperkirakan sudah ada 120 tahun lalu,” jelas Arfin Nst.

Kata Arfin lagi, juga ada makam tua yang tinggal unggukan tanah saja, sehingga tidak dapat dikenali lagi nama di makam dan titik makam sudah tidak diketahui karena sudah ditumbuhi semak belukar.

Pada sore harinya, rombongan kemudian bertolak ke Kota Madya Padang Sidempuan, Sumut dengan menempuh jarak 8 jam perjalanan. Disana mendapatkan informasi bahwa di Huta Siantar sekitar 2 jam perjalanan dari Kota Padang Sidempuan ada dulunya ada berdiri Kerajaan yang dipimpin
Raja Huta Siantar pertama Syang Khiang Dipertuan, anak dari Sutan Diaru atau yang dikenal masyarakat Napituhuta Rohul adalah Sibaroar bermarga Nst.

“Makamnya berada di Penyabungan Tongah.Sibaroar inilah yang merupakan leluhur Marga Nasution, baik di Rohul maupun di Penyabungan Tongah dan Huta Siantar, ” jelas Arfin.

Setiba di Huta Siantar, diketahui kerajaan yang dipimpin Syang Khiang Dipertuan sudah bermukim di Huta Siantar pada Tahun 1640 Masehi, kini sudah berkembang jadi Kelurahan Kota Siantar dengan penduduk 5350 jiwa, dengan luas wilayah 128, 5 hektar persegi.

Dipandu Lurah kota Siantar, Pauzir Nst dan Adib Nst bergelar Sutan Kumala keturunan serta Askolani Nst yang masih keturuan Syang Khiang Dipertuan, mereka menunjukan lokasi pemamakaman tua.

“Makam Sang Khiang Dipertuan, ditemukan di Kawasan pemakaman tua yang berjajar dengan beberapa lainnya, diperkirakan peninggalan situs Abad ke 13 atau 1600 Tahun lalu. Di batu nisan Dan Batu bundar di makam Itu,  terdapat tulisan Sangsekerta”

“Di pemakaman Itu, ada tiga makam yang dipugar oleh Anak Keturunan dari Syang Khiang Dipertuan, yang juga Lurah Kota Siantar Pauzir Nst. Namun beberapa makam tua yang masih berbahasa sang Sekerta bentuknya Masih asli, diperkirakan Masih beragama Hindu Budha Kelaksi” ucap Arfin.

Selain itu, juga ditemukan makam bercungkup berbentuk piramida terbuat dari Bata sedimen , motif mkam berpola hias, bagian Atas makam menyerupai kuntum bunga meruncing ke Atas. Juga di Kompleks makam Itu, ditemukan batu bulat bertuliskan beraksara arab.itu menunjukan sudah ada sentuhan Islam di akhir priode tersebut.

Temuan lainnya jelas Arfin, ada umpak Batu menyerupai tempat duduk arca atau singasana. Kini kompleks seluas 1 hektar, dimana setengah hektar sudah direhap.

Yusmar berharap, dengan penggalian sejarah itu kedepannya generasi muda dapat memahami sejarah leluhur yang ada di Rohul ini.

Bahkan melalui pesan singkat di WA, Sekda Rohul H Abdul Haris Lubis, dirinya titip salam ke masyarakat Mandailing di Madina, karena sudah ikut membantu penggalian budaya serta sejarah asal usul masuknya Suku Mandailing ke Negeri Seribu Suluk yang dibawa Boru Namora Suri Andung Jati , khususnya di Huta Kaiti, Desa Rambah Tengah Barat Kecamatan Rambah.

***(Alfian Tob)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *