AndalasBerita utamaGaleriPendidikanRiau

Disdikbud Riau Gelar O2SN SMP Tingkat Provinsi

Kadisdikbud Riau Dr H Kamsol MM memukul gong peresmian pembukaan O2SN SMP tingkat Provinsi 2016 Kamis (20/5) malam di Hotel Furaya Pekanbaru.
Kadisdikbud Riau Dr H Kamsol MM memukul gong peresmian pembukaan O2SN SMP tingkat Provinsi 2016 Kamis (20/5) malam di Hotel Furaya Pekanbaru.

O2SN Hanya Diukturi 11 Kabupaten kota
Pekanbaru, Riau Andalas.com— Dinas pendidikan dan Kebudayaan (Disdikbud) Riau, selanggarakan Olimpiade Olahraga Siswa Nasional (O2SN) SMP Tingkat Provinsi 2016. Namun, penyelenggaraan O2SN tahun 2016 ini hanya diikuti 11 Kabupaten/kota. Pasalnya salah satu kabupaten/ kota tidak bisa mengikuti karena ada halangan, Yaitu Kepulauan Meranti.

Informasi tersebut disampaikan Ketua Panitia O2SN SMP tingkat Provinsi Riau, Azwandi, saat usai membukan penyelenggaraan O2SN SMP tingkat Provinsi di Hotel Furaya Pekanbaru Kamis (19/5) malam.

“Kita belum tau kepastian permasalahannya, tapi mereka sebelumnya sudah memberitahu tidak bisa mengikuti O2SN tahun ini,” kata Azwandi.

Azwandi mengatakan jumlah peserta O2SN SMP tahun ini berjumlah 500 orang ditambah offisial. Masing masing daerah mengirimkan utusan 45 orang. Tujuan lomba ini untuk meningkatkan kecintaan dan apresiasi terhadap bidang olahraga, meningkatkan kecakapan kalaborasi dan kooperatif, meningkatkan kesehatan jasmani, meningkatkan mutu akademis, menciptakan kondisi komperitif secara sehat, melatih sportifvitas dan tanggung jawab serta mengembangkan bakat dan minat siswa dalam bidang olahraga. Cabang olahraga yang dilombakan atletik, renang, bola volli, bulu tangkis, karate, pencak silat, dan tenis meja. Kegiatan O2SN akan berlangsung hinggg 23 Mei.

Sementara itu, Kepala Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Provinsi Riau Dr. Kamsol mengatakan peserta lomba agar tetap menjaga sportifitas dalam setiap pertandingan. Bagi para pemenang terbaik provinsi akan menjadi utusan riau ke tingkat nasional di Jakrta. Peserta dan juri harus betul menilai secara objektif, transparan dalam setiap pertandingan.” Saya harapkan penilai lomba ini harus objektif. kalah dan menang hal yang biasa dalam setiap perlombaan,” kata Kamsol.(dri)**

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *