PemerintahanRohul

Disambut Lurah Dan Pemuda Kota Pasir Pengaraian Asisten II Setda Rohul Buka Pasar Ramadhan

ROKAN HULU, Riau Andalas. com  – Bupati Rokan Hulu (Rohul) Suparman diwakili Asisten II,  Setda Rohul Syaiful Bahri, membuka pasar Ramadan 1438 H, di kawasan pasar lama,  kelurahan Pasirpengaraian. Kegiatan Pasar Ramadan ini adalah kegiatan rutin yang digelar pemuda kelurahan Pasirpengaraian.
Hadir dalam acara peresmian tersebut  Wakapolres rohul,  Kompol Setiyawan Eko Prasetiya,S.IK, Camat Rambah muhamad franovandi, Kapolsek rambah AKBP Didi Antoni,  Lurah Pasirpengaraian Mukhlis, Anggota DPRD Rohul Kasmawati spd, dan Kadishub Rohul Roy Roberto.
Lurah Pasirpengaraian Mukhlis mengatakan,  di pasar Ramadan ini disediakan sebanyak 92 lapak ukuran 2 x 1.5 m.  Setiap lapak disewakan sebesar 300 ribu rupiah selama Ramadan.  Di pasar Ramadan ini, dijual berbagai kuliner mulai dari makanan yang biasa hingga makanan tradisional yang menggugah selera.
Ribuan Masyarakat juga tampak tumpah ruah mendatangi pasar Ramadan untuk membeli takjil atau makanan berat untuk dilantai disaat berbuka tiba. Bahkan, Asisten II  bersama Wakapolres rohul, camat Rambah,  Kapolsek rambah dan Lurah Pasirpengaraian juga menyempatkan diri meninjau dan membeli makanan yang dijual di pasar Ramadan ini.
Salah satu makanan yang menarik perhatian , yaitu tersedianya makanan khas tradisional rohul yang jarang bisa didapatkan pada hari hari biasa selain bulan Ramadan.  Berbagai masakan tradisional seperti terong bakar,  Kokek Asam durian,  pangkek,  gulai langkitang,  asam padeh ikan bada,  sambal lado krasak,  ayang Pakih dan berbagai jenis masakan tradisional lainnya.
“setiap tahun saya tidak pernah absen datang ke pasar Ramadan ini untuk membeli makanan tradisional khususnya terong bakar kesukaan saya”ungkap asisten II syaiful Bahri.
Syaiful Bahri berharap seluruh pasar Ramadan yang ada di Rohul hendaknya memberikan tempat khusus bagi pedagang makanan tradisional khas rohul sehingga keberadaan makanan tradisional khas rohul dapat terjaga dan terpelihara.
“selain memudahkan masyarakat dalam mendapatkan makanan takjil berbuka puasa, diharapkan pasar Ramadan ini juga dapat melestarikan masakan khas rohul ” harapnya.
Meski keberadaan  pasar ramadhan  sangat positif namun pemerintah  daerah melalui dinas kesehatan hendaknya dapat melakukan pengawasan terhadap takjil takjil yang dijual di pasar Ramadan,  sebab dari hasil perantauan dilapangan masih banyak ditemui makanan khusunya minuman yang mengandung pewarna, Sehingga dikhawatirkan merugikan kesehatan konsumen.*** ( Alfian)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *