Bisnis&EkonomiINHUPemerintahan

Direktur PT BPI akan tindak tegas pada Pangkalan Nakal.

Mobil Colt Diesel yang mengangkut Gas 3 Kg ke Desa Candi Rejo milik SBR .
INHU, Riauandalas.com-Direktur salah satu Perusahaan agen LPG 3 KG di Kabupaten lndragiri Hulu (lnhu) Riau berjanji akan  menindak tegas pangkalan nakal yang menjual LPG 3 KG melebihi harga yang sudah ditetapkan.
Saya sebagai agen akan mengurangi kuota pangkalan yang nakal itu, bahkan sanksi keras akan diberikan kepada pangkalannya adalah krekkk,” kata H. Ahmad Saqowi Direktur PT. Belilas Permai lndragiri (BPI) sambil memperagakan tangannya ke lehernya isyarat dimaksud adalah (menyembelih pangkalan,red) atau menutup pangkalan yang bermain-main dengan gas LPG 3kg itu.
Pernyataan ini disampaikan H. Saqowi dalam hearing bersama Komisi ll DPRD lnhu Riau  yang digelar Kamis (15/4/2020) kemarin di Gedung DPRD lnhu terkait mahalnya harga LPG bersubsidi 3kg di wilayah Kabupaten Inhu Prov Riau .
Seperti diketahui, hearing ini digelar sehubungan dengan adanya laporan masyarakat kepada Komisi ll DPRD lnhu tentang kelangkaan dan mahalnya harga LPG 3 KG yang mencapai Rp30 ribu sampai Rp40 ribu setiap isi ulangnya.
Dalam hearing tersebut anggota Komisi ll Chandra Saragih mengatakan adanya mafia gas LPG 3kg yang memback up para agen dan pangkalan sebab, angggota komisi II Chandra Saragih SE sempat ditelpon oleh pembeking pangkalan LPG menjual diatas Harga Eceran Tertinggi (HET) wilayah Inhu Riau.
Namun sayang nya Anggota DPRD lnhu dari Fraksi PDI Perjuangan ini tidak mau mengatakan siapa orang yang menelponnya tersebut.
Bahkan ada pangkalan yang enggan memberikan gas kepada warga yang tinggal hanya berjarak 30 meter dari pangkalan, saat di datanginya pangkalan tersebut sudah menjual kepada Masyarakat dengan harga diatas HET, yaitu ada yang menjual Rp24 ribu dan ada yang menjual Rp22 ribu.
Padahal HET LPG isi ulang tabung gas 3 kg di Inhu tertinggi hanya di wilayah Peranap dan itupun cuma Rp 21.300,” kata Chandra seraya membacakan SK Bupati Inhu.
Dalam kesempatan itu H. Saqowi menjelaskan bahwa agen LPG yang dipimpinnya mempunyai 40 pangkalan, banyak antrian berkas pengajuan permohonan membuka pangkalan baru.
Jadi kalau terbukti pangkalan saya tidak bisa dibina, kita tidak rugi menutup pangkalan itu sebab berkas usulan pangkalan baru banyak menumpuk,” kata Saqowi yang juga Kepala Desa Seresam, Kecamatan Seberida Kab Inhu Riau tersebut.
Dalam kesempatan itu, Saqowi mengucapkan terimakasih atas undangan komisi II DPRD Inhu yang sudah mengumpulkan semua agen LPG di Inhu  serta pihak SPBE dan instansi terkait mencari solusi tentang kelangkaan LPG di Kab Inhu.
Kesepakatan ini kami sampaikan ke pangkalan, biar tidak ada lagi pangkalan yang bermain-main dengan gas subsidi, mereka sudah kita kasih untung lebih dan kita akui negara sudah memberikan kita untung, kata Saqowi.
Hearing Komisi II DPRD ini dihadiri oleh Dinas Perindustrian dan Perdagangan (Disperindag) Inhu, Bagian Ekonomi dan Bagian SDM Setda Inhu, SPBE Inhu serta dengan 6 Agen LPG 3kg di Inhu.