Bisnis&EkonomiINHILLingkungan

Dinilai Kurangnya Ketegasan Pemerintah , Lagi-lagi Sungai Reteh Dicemari Limbah

Foto : Akun Facebook Iswandi

KEMUNING,Riauandalas.com-Masyarakat enam (6) Desa di Kecamatan Kemuning, Kabupaten Indragiri Hilir (Inhil) lagi-lagi diresahkan Pabrik kelapa Sawit (PKS) yang ada di kelurahan selensen, karena diduga kuat pengolahan limbahnya dibuang ke aliran Sungai Reteh yang sering digunakan masyarakat untuk mandi dan mencuci pakaian. (08/10/18)

Rangkuman dari awak media, akibat pembuangan limbah tersebut menyebabkan aliran Sungai Reteh berwarna hitam dan mengeluarkan aroma bau tidak enak.

Penuturan warga setempat, Ratno (35) yang mengaku warga Desa Tukjimun mengatakan.

“Kami sangat resah setelah adanya PKS ini sungai reteh sering sekali tercemari oleh limbah yang diduga kuat dari pabrik kelapa sawit yang berdomisili di Kelurahan selensen,hal tersebut membuat masyarakat setempat tidak bisa memanfaatkan sungai reteh. Padahal, sungai tersebut sering digunakan untuk mandi dan mencuci pakaian,bahkan sebahagian warga juga menggunakan sungai ini untuk mencari nafkah sehari-harinya untuk mencari ikan.

“ Karena pencemaran Sungai Reteh oleh PKS, dampak kepada masyarakat air Sungai Reteh sudah tidak bisa digunakan, karena keaadaan airnya kotor, bau busuk, warnanya hitam bahkan bau bangkai. Bahkan kalau kami pakai mandi suka gatal-gatal. Kami rasa air limbah yang datangnya dari pabrik kelapa sawit tersebut, sudah merusak ekosistem dan mencemari sungai,”terangnya

Menurutnya,pencemaran sungai ini sudah sering terjadi,bukan kali ini saja,bahkan sebelumnya juga sudah beberapa kali PKS yang ada dikelurahan selensen itu diduga kuat buang limbahnya kesungai reteh yang mengakibatkan air begitu hitam pekat dan menyebabkan ikan mati.Namun kenapa hal ini terus terjadi,??? Katanya bertanya-tanya?? mungkin ini karena kurangnya tindakan tegas dari pemerintah atau dinas terkait sehingga hal ini terus terulang,ungkapnya dengan nada kecewa

Ratno juga meminta, warga sangat berharap kepada pihak terkait, khususnya Bupati Indragiri Hilir , agar segera bertindak tegas terhadap pabrik kelapa sawit yang meresahkan warga dan merusak ekosistim sungai, supaya kami masyarakat yang bisa menggunakan sungai untuk mencari nafkah dan kebutuhan sehari-hari merasa aman untuk menggunakannya.

Selain itu,Iswandi juga menyampaikan keresahannya melalui akun facebooknya terkait tercemarnya sungai reteh tersebut dan meminta pihak pemerintah untuk menindak lanjutinya.

Camat Kemuning Drs Azwirzarmi,MH ketika dikonfirmasi melalui selulernya mengatakan ” Hal ini sudah kita teruskan ke lingkungan hidup,pungkasnya singkat.

Untuk diketahui ada beberapa desa yang masyarakatnya resah yang menggunakan air Sungai reteh ini, di antara nya Desa Tuk Jimun, Desa Air balui,Desa Limau Manis,Desa Kemuning Muda,Desa Kemuning Tua dan Desa Talang Jangkang , semuanya itu menggunakan air sungai Reteh untuk sehari-harinya.

Sampai berita ini diterbitkan belum dapat konfirmasi ke pihak pabrik kelapa sawit dan dinas lingkungan hidup kabupaten Indragiri Hilir karena belum dapat ditemui.

Roy

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *