INHILLingkungan

Diduga Limbah Kembali Cemari Sungai, Masyarakat Geram.

Sungai mengkasih di desa keritang yang tercemar limbah (selasa,11/09/18).

Kemuning,RiauAndalas.-Aliran limbah yang mencemari sungai dan di duga berasal dari limbah perusahaan-perusahaan Pabrik Kelapa Sawit (PKS) yang ada di kecamatan kemuning kabupaten Indragiri Hilir, membuat masyarakat semakin geram.

“Sudah jatuh tertimpa tangga pula”. Sepertinya pepatah ini pantas di sandang oleh masyarakat kecamatan kemuning. Pasalnya, belum lagi selesai dan tuntas permasalahan limbah yang terjadi di kelurahan Selensen, kini lagi-lagi limbah yang diduga kuat berasal dari PKS desa Keritang kecamatan kemuning-inhil, kembali mencemari sungai mengkasih dan turun ke sungai keritang (selasa, 11/09/2018).
Kepala desa keritang Nazarudin ketika di komfirmasi awak media melalui telepon selulernya membenarkan hal tersebut.
“Pagi-pagi saya mau mandi ke sungai tau-tau air sungai sudah menghitam dan banyak ikan yang mati. Kita sangat berharap dan meminta pihak perusahaan agar membenahi kesalahan ini. Karena hal ini sudah berulang-ulang terjadi. Dan meminta pada warga jangan memanfaatkan air sungai yang tercemar karena dapat menimbulkan penyakit” pungkasnya.
Untuk diketahui, PKS yang berada di desa keritang tercatat sudah beberapa kali di duga melakukan pembuangan limbah ke sungai warga, namun tidak ada satupun adanya tindakan  tegas dari dinas terkait, hal ini tentunya menjadi angin segar buat perusahaan-perusahaan yang lain, khususnya di kecamatan kemuning untuk melakukan hal yang sama.
Seperti yang terjadi baru-baru ini, limbah yang di duga dari salah satu PKS yang ada di kelurahan Selensen juga telah mencemari Sungai Reteh pada minggu (26/08/2018) dan pada sabtu (08/09/2018).
Pabrik kelapa sawit yang ada di Kelurahan selensen adalah PT.RSPI dan PT. Multiguna Lestari Abadi (PT.MLA). Sedangkan Desa-Desa  yang dilalui aliran sungai Reteh adalah, Kelurahan Selensen, Desa Tukjimun, Desa Kemuning Muda, Desa Kemuning Tua, Desa Lubuk Besar, Desa Limau manis dan Desa Talang jangkang.
Sungai Reteh yang tercemari oleh limbah
Menurut penuturan salah seorang kepala dusun desa Tukjimun kepada awak media menyebutkan “ini sudah yang kesekian kalinya sungai reteh tercemari oleh limbah PKS,  tapi sampai sekarang tidak ada satupun respon dan tindakan dari pemerintah setempat maupun dari dinas terkait, padahal banyak sudah warga yang protes melalui akun media sosial” tutur beliau.
Hal senada juga disampaikan oleh salah seorang ketua BPD yang enggan disebut namanya, “kami semakin geram dengan pencemaran sungai reteh yang disebabkan limbah PKS, jangan salahkan kami warga apabila nanti bertindak dan terjadi hal-hal yang tak di inginkan. sebab kejadian ini sudah berulang kali terjadi. Waktu itu pada hari minggu 26/08 sungai reteh air nya hitam pekat, dan kemarin hari sabtu 08/09, lagi-lagi sungai kembali hitam pekat, dan ikan banyak yang mati, sebab apa lagi kalau bukan sebab limbah PKS” sebut baliau geram.
Ketika awak media menghubungi Kabid Badan Lingkungan Hidup (BLH) kabupaten Inhil terkait permasalah limbah melalui telepon selulernya, namun tidak aktif, begitu juga dengan pihak perusahaan, sampai berita ini diterbitkan awak media belum bisa menemui pihak perusahaan untuk di konfirmasi terkait permasalahan limbah tersebut.
*Tim FKWI Kemuning

2 komentar pada “Diduga Limbah Kembali Cemari Sungai, Masyarakat Geram.

  • Its like you read my mind! You appear to know so much about this,
    like you wrote the book in it or something.

    I think that you could do with some pics to drive the message home a little bit, but instead of that, this is magnificent
    blog. A great read. I will definitely be back.

    Feel free to visit my blog Herbivore CBD

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *