PemerintahanRiau

Dewan Terus Desak Pemprov Gesah Serapan APBD

Gedung DPRD Provinsi Riau

Antisipasi peningkatan Silpa

Pekanbaru, Riau Andalas.com-Ansipasi Sisa Lebih Penggunaan Anggaran (Silpa) DPRD Riau terus desak Pemprov Riau gesah pelaksanaan kegiatan. Agar penyerapan anggaran terus meningkat. Pasalnya triwulan kedua ini penyerapan anggaran APBD murni oleh Pemerintah Provinsi (Pemprov) Riau masih rendah. Sehingga dikwatirkan Silpa Riau kembali membengkak seperti tahun sebelumnya.

Hal tersebut disampaikan Anggota DPRD Riau Muhammad Adil. Dikatakanya untuk meningkatakan penyerapan anggaran itu, kepala daerah atau Gubernur Riau harus bisa mengaskan seluruh SKPD menggesah kegiatan. Dan jangan sampai kegiatan-kegiatan tersebut kembali dimasukan dalam APBD perubahan yang seharusnya tuntas di anggaran APBD Murni.

“Sebelumnya, pihak DPRD Riau sudah sudah memperingatkan kepala daerah untuk bisa bertindak tegas dalam penggunaan anggaran tersebut. Karena permasalahan minimnya penyerapan itu sudah tidak maksimal dari awal tahun,” kata Adil.

Ditambahkanya, Kepala Daerah Riau juga harus serius dan memiliki kebijakan strategisi untuk penggesahan ini. Karena anggaran APBD yang dimiliki Riau saat ini cukup besar dan banyak yang bisa dilaksanakan. Sementara yang terjadi selama ini kepala daerah tak bisa berbuat banyak, termasuk dalam menindak tegas SKPD yang tidak bisa menjalankan anggaran sesuai perencanaan yang telah di programkan.

“Maka itu sebelumnya kita juga sudah menyampaikan, jika kepala daerah masih diragukan ketegasanya yang hanya tegas dalam bicara tapi tidak bertindak,” ujarnya.

Seharusnya dengan pengalaman sebelum-sebelumnya, kepala daerah sudah harus mengambil sikap dan mengganti lansung SKPD yang tidak menjalankan anggaran sesuai yang telah diintruksikan.”Ini sudah genting, waktu berjalan terus. Percuma kalau hanya diperingatkan-peringatkan saja,” kata Poltisi Hanura ini.

Sebelumnya hal senada juga disampaikan Sekeretaris Komisi D DPRD Riau Asri Auzar, jika serapan anggaran APBD Riau beberapa tahun terakhir ini merupakan serapan anggaran terburuk dari tahun-tahun sebelumnya. Sehingga Riau menjadi tertawaan oleh pemerintah pusat yang tidak bisa menggunakan anggaran secara maksimal. Pada hal anggaran yang dimiliki cukup besar.

“Seharusnya ini menjadi pengalaman dan momen bagi pemerintah kita, untuk mengatasi permasalahan ini Pemprov Riau harus memiliki sikap yang lebih tegas. Agar seluruh pihak selaku pengguna anggaran bisa serius dan menjalankan kegiatan sesuai harapan,” tuturnya. (Dri)***

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *