Berita utamaLingkunganPemerintahanRohil

Data BPD Riau Tidak Akurat dengan Polda Riau,Soal kebakaran lahan

Pekanbaru,Riauandalas.com– Kebakaran lahan kembali marak mencuat di sejumlah daerah di Provinsi Riau. sesuai data Kepolisian Daerah (Polda) Riau sebelumnya, kebakaran lahan selama 2016 di Riau mencapai sekitar 300 san hektar, yang hingga kini titik apinya terus terpantau Badan Meteorologi, Klimatologi dan Geofisika (BMKG) stasium Pekanbaru.
Sementara data yang dimiliki Badan Penanggulangan Bencana daerah (BPBD) Riau tidak sesuai dengan data polda Riau. Dimana terhitung 13 Maret 2016 lalu, luas wilayah kebakaran di Riau hanya sekitar 124 hektare. Yaitu, Bengkalis 39 hektare, Pelalawan 19, Siak Kecil 4, Meranti 45 hektare dan Dumai 17 Hektare.
Menurut Bidang pendataan BPBD Riau, Jim Gafur, data tersebut merupakan laporan yang dikirim oleh kabupaten/kota. Dimana dari beberapa kebakaran tersebut sudah ditangan tim pemadam kebakaran yang saat ini sudah padam. Seperti Dumai.
“Data itu terhitung tanggal 17-13 Maret Februari 2016,” kata Gafur kepada Pekanbaru Pos Selasa (15/3).
Sedangkan terkait penanganan, katanya, hingga saat ini tim terus dilapangan untuk mengantisipasi terjadinya perluasan kebakaran.images
“Tim terus bergerak untuk pemadaman titi api, dimana tim tersebut juga tergabung dengan tim lainya dari TNI, Polri, mandal Agni, BPBD kabupaten/kota dan lainya, yang sebelumnya sudah terbentuk,” tuturnya.
Sementara itu, sesuai informasi sebelumnya luas wilayah kebekaran di Riau hingga maret ini sudah mencapai 300 hektar, dimana titik api baru terus bermunculan dan membakar lahan.
Sedangkan Badan Meteorologi, Klimatologi dan Geofisika (BMKG) stasium Pekanbaru sebelumnya juga telah mengeluarkan peringatan wilayah Riau waspada kabut asap. Musim kering yang melanda pesisir Riau memicu maraknya kebakaran lahan dan hutan. Terutama wilayah pesisir timur Riau mengalami musim kemarau. Sedangkan Peluang hujan di beberapa wilayah dominan gambut seperti Bengkalis, Dumai, Meranti dan Siak sangat minim hanya 10 sampai 20 persen. Sehingg kondisi tersebut diprediksi berlangsung hingga awal April 2016 yang berpotensi memicu terjadinya kebakaran lahan.(hendri)***

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *