Berita utamaLingkunganPendidikanRohul

Bupati Rohul Rencanakan Pondok Pesantern Jadi Basis Kader-Kader Suluk

Tembusai-20160531-02557

Rokan hulu, Riau Andalas.com– Bupati Rokan Hulu (Rohul), merencakan kalau di Pondok Pesantern (PP) di Negeri Seribu Suluk akan menjadi basis dan kader-kader suluk, sehingga orang mengisi rumah suluk dibangun pemerintah itu ada regenerasinya, sehingga aktifitasnya tetap aktif di Rohul.

“Kini kita punya potensi surau suluk yang sangat luar biasa, kita tidak ingin kedepan itu hanya bangunan, tapi ada generasi kita yang akan mengisinya, jadi pondok-pondok pesantern ini tempat mereka ditempah dan digembleng sehingga bisa menjadi sufi-sufi orang yang beriman dan bertqwa,” terang Suparman yang juga Mantan Ketua DPRD Provinsi Riau.

Suparman meminta kepada pengasuh-pengasuh pondok pesantern di Rohul, supaya memasukkan materi ajaran tasauf kepada peserta didiknya. “Karena ini keraifan lokal yang harus kita berdayakan dan termasuk pontensi daerah yang akan menyokong eksitensi filosofi Negeri Seribu Suluk,” tuturnya kembali.

Pimpinan Pondok Pesantern Al-kahfi, Desa Tangun, Kecamatan Bangunpurba-Rohul, H. Rasmin Damri Lubis, menjelaskan jika memang Pemkab Rohul akan membuat madrasah suluk ini, tempat siap menjadi pilot project pertama, untuk memberikan pendidikan kalaborasi tasauf modren dan klasik kepada murid-muridnya.

Setidaknya untuk tahap pertama, saran Al-Ustadz Rasmin Damri Lubis, ada tiga pondok pesantern jadi pilot project untuk pengembangan madrasah suluk ini, yakni Rambah, Ujung Batu dan Kepenuhan. “Kalau di pondok kita, sudah siap kita lakukan, karena mau tidak mau kita akan tetap berjuang mendukung program pemerintah, pak Suparman dan pak Sukiman,” terangnya.

Al-Ustadz Rasmin Damri Lubis yang juga lulusan, Universitas Kairo ini, menjelaskan, jika pondok pesanternnya siap mengkader sufi-sufi, muda sudah punya keilmuan dan keimanan yang kuat terhadap Allah SWT. “Karena di samping itu, setiap santri-santri kita sudah kita bekali dengan pengatahun ilmu nahu dan sharaf, sehingga memahami dan memaknai al-quran dan al-Hadits bisa mereka lakukan,” pungkasnya. (adv/humas)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *