advertorialGaleriPemerintahanRohil

Bupati H Suyatno AMp Serahkan 1096 sertifikat dari 18 korwil kepada Guru

ROHIL, Riauandalas.com- Semenjak kepemimpinan H Suyatno Amp dengan Drs Jamiluddin banyak program yang telah dicapai, salah satunya dengan peningkatan sumber daya manusia (SDM), dan membangun berbagai insfraruktur sekolah hingga memberikan bantuan bea siswa bagi siswa dan siswi yang ber prestasi. Hal ini dilakukan guna meningkatkan mutu pendidikan di Kabupaten Rokan Hilir.

Konsep peningkatan sumber daya manusia yang dibangun oleh kepala daerah bukanlah sekedar isapan jempol belaka, karena ia telah mengambil kebijakan dengan memprogramkan bantuan kuliah gratis kejenjang Strata satu (S1) bagi seluruh guru yang mengajar dirohil. Dengan berkualitasnya para guru secara otomatis mutu pendidikan anak akan meningkat.

Fungsi dan peran guru sangatlah besar, karena paradigma menempatkan guru itu sebagai pahlawan tanpa tanda jasa, sudah tidak relevan lagi. Kedepannya guru dipandang sebagai pekerja profesional. Tolak ukur peningkatan kinerja guru bisa dinilai melalui sertifikasi, pengkajian struktural maupun pengkajian fungsional.

Nah, Dalam memantapkan soliditas dan solidaritas organisasi profesi guru yang kuat dan bermartabat, dibutuhkan wadah seperti PGRI dengan tekad membangun kekuatan dan kebersamaan untuk mewujudkan guru profesional, sejahtera, dan bermartabat dalam ikut mencerdaskan kehidupan bangsa.

Memperbaiki Kualitas salah satu Komitmen pemerintah daerah dalam melaksanakan program kebijakan pencapaian prestasi pendidikan tersebut dipercaya kepada Dinas Pendidikan Rohil untuk memacu ketertinggalan, Dinas pendidikan mengambil langkah melakukan pemetaan dengan membenahi pendidikan dasar terlebih dahulu yang dimulai dari jenjang sekolah dasar (SD) dan madrasah.

Bupati Rokan Hilir, H Suyatno AMp telah menyerahkan 1096 sertifikat dari 18 Koordinator Wilayah (korwil) kepada Guru. Ia mengucapkan selamat kepada para Guru yang menerima sertifikat dan berharap untuk meningkatkan kualitas pendidikan dan prestasi Guru.

Walaupun dalam kondisi anggaran merosot  tetap juga berprestasi, berarti ikhlas menjalankan tugas  dan itu harus dipertahankan, demi kemajuan Dunia pendidikan,” ujar suyatno.

Kepala Dinas pendidikan Rohil, Rusli Sarief mengatakan, sebanyak 1096 Guru menerima sertifikat dari 18 korwil, seleksi dan dananya oleh Pusat, sebab sertifikat ini adalah hak dan kewajiban guru untuk 2019, bagi yang tidak memegang sertifikat dan sertifikasi maka dia tidak dibayar lagi sertifikatnya, ” katanya.

Ujiannya kemaren dibulan juni tepatnya dibulan puasa kita buat dua rayon, yakni rayon Bangko dan Bagan Sinembah yang melaksanakanya adalah dari panitia pusat dan dananya juga pusat.

Tapi waktu itu Dana pusat hanya 400 orang, sementara guru kita ada 13.000 orang, tidak ada swasta negeri hanya 6000, jadi dari angka 6000 tersebut ikut seleksi hanya lulus 1096 orang.

pembayaran persiapan untuk tahun 2019 seleksinya 2018. 1096 itu sudah dilaksanakan dan sudah dikasi sertifikatnya. Itulah nanti ditampilkan dengan SK terakhir kita lampirkan melalui daftar yang wajib menerima Dana sertifikasi.

“Sertifikat itu adalah sertifikat guru berprestasi, sertifikat K13, sertifikat sertifikasi. Wilayah kerja kita hanya dari tingkat TK, SD, Dan SMP. Sementara tingkatan SMA itu wewenang provinsi,” Katanya.

Harapan kita kepada Guru agar meningkatkan lagi prestasinya, bagi yang tidak dapat sertifikat mereka harus berjuang lagi dan nanti ada lagi terakhir pada bulan November 2018.

Kalau sudah dilaksanakan tidak juga lulus, maka siap-siaplah pada tahun 2019 dia tidak layak menerima uang Sertifikasi. itu adalah salah satu syarat untuk menerima uang Sertifikasi, karena sertifikasi itu datangnya dari pusat bukan dari Kabupaten/Kota.

Besarannya adalah sebesar gaji pada saat dia menerima hari ini, jadi kalau macam saya Rp7.800.000 saya mendapat hak sebesar Rp7.800.000

Ada seorang Guru menerima Rp. 72.000.000, yang paling kecil dengan pangkat golongan 2B itu sebesar Rp 31.000.000, jadi siapa bilang guru tidak sejahtera, cuma pembayarannya terlambat, terlambat karena dana pusat yang lambat turun.(adv Humas/said)

 

 

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *