PemerintahanSiak

Budidaya ikan patin, sangat menjanjikan

SIAK, Riau Andalas.com– Potensi usaha budidaya ikan patin masih terbuka lebar untuk dikembangkan, bagi siapapun yang ingi terjun ke bidang usaha perikanan ini. Usaha ini bisa dijadikan mata pencaharian yang serius maupun untuk usaha sampingan yang potensial.

Sore itu, Kamis (20/7/17) usai memenuhi undangan pernikahan di Sungai Apit Wakil Bupati Siak Alfedri diajak untuk panen ikan patin di kolam kelompok Tuah Agung milik Ali Munir. Saat itu Wabup didampingi Kepala Dinas Perikanan dan Peternakan (DPP) kabupaten Siak Susilawati, dan Camat Mempura OK Muhammad Rendra di Tanjung Agung kecamatan Mempura.

“Terus terang saya senang di undang untuk memanen ikan dikolam ini, saya jadi teringat waktu di kampung dulu. Selain bertani saya juga punya kolam ikan dan membuat pakan ikan bersama keluarga, ujar Wabup.

Wabup dua periode itu menjelaskan, pemerintah terus berupaya untuk meningkatkan produksi ikan, melalui budidaya dan ikan hasil tangkapan di sungai Siak (Selat Dalam kec. Sungai Apit). Produksi ikan budidaya tersebut mencapai 1.850 ton/tahun, sedangkan ikan hasil tangkap mencapai 2.850 ton pertahun, jadi totalnya lebih kurang 4.700 ton pertahunnya.

“Pemerintah terus mendorong untuk peningkatan produksi ikan dalam rangka swasembada pangan selain padi, jagung, daging sapi dan lain-lain. Selain itu, sejak enam tahun yang lalu, kami juga telah mengajak para nelayan untuk beralih menjadi pembudidaya ikan,” terangnya.

Selain itu, pihaknya melalui dinas terkait telah mengucurkan bantuan berupa bibit ikan, yang diberikan pada kelompok budidaya ikan (Pokdakan) keseluruh kecamatan. Semua kecamatan di kabupaten Siak sudah mulai menjalankan program budidaya ikan yang sejalan dengan program pemerintah pusat.

Untuk kelompok Tuah Agung ini telah mendapatkan bantuan berupa mesin pembuat pakan (pelet) dari provinsi. Selanjutnya bantuan dari CSR BSP pada tahun 2015 berupa benih ikan dan pakan serta mesin robin penyedot air dari pemkab Siak.

Sementara, Kepala Dinas Perikanan dan Peternakan Susilawati di lokasi yang sama menjenlaskan, Kelompok budidaya ikan Tuah Agung tersebut sudah mendapat pengakuan dari Kementerian Kelautan dan Perikanan dengan memperoleh sertifikat cara budiaya ikan yang baik (CBIB) melalui Direktur Jenderal Perikanan Budidaya Slamet Soebjakto tanggal 31 Desember 2015 dengan predikat baik, dan melalui penilaian dari Dinas Perikanan propinsi Riau.

Dan pada tahun 2016 yang lalu kabupaten Siak juga telah memperoleh sertifikat yang sama sebanyak 13 pembudidaya. Dengan memiliki sertifikat tersebut pihak petani akan dimudahkan akses untuk memperoleh pakan ikan.

Masih kata Susi, untuk kabupaten Siak jumlah rumah tangga perikanan budidaya sebanyak 2.712 sedangkan rumah tangga perikanan nelayan sebanyak 867 orang.

Dilain pihak, ketua Pokdakan Tuah Agung Munir mengaku senang, karena ikannya dipanen langsung oleh Wakil Bupati Siak yang diliput oleh media nasional TVRI.

“Alhamdulillah, ini panen yang ke 5 di tahun 2017, tahun-tahun sebelumnya kami sudah berkali-kali panen, dimana perkolamnya menghasilkan lebih kurang 3 ton perkolam, dengan jumlah kolam keseluruhan sebanyak 10 kolam,” ungkap Munir.

Saat panen tersebut, sudah ada pelanggan yang membeli semua hasil panen dari Kelompok budidaya ikan Tuah Agung tersebut yang selanjutnya dipasarkan untuk wilayah kecamatan Siak dan Mempura.(rilis /ra)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *