PemerintahanRiauSosial&Budaya

Berdiri Sendiri, Pemprov Riau Kucurkan Anggaran 73 Miliar

bang-yos1

PEKANBARU, Riau Andalas.com –  Berdiri sendiri dan dipecah dari Dinas Pendidikan, Pemerintah Provinsi (Pemprov) Riau persiapkan anggaran untuk Dinas Kebudayaan Riau sebesar Rp73 Miliar dalam APBD murni 2017.

Selain menunjukan keseriusan, persiapan anggaran tersebut juga merupakan semangat Riau untuk mendirikan Kebudayaan, karena Dinas Kebudayaan tersebut termasuk visi dan Misi Riau 2020 yang harus diwujudkan untuk kebudayaan melayu di Riau kedepan.

Hal tersebut disampaikan Penanggung jawab Dinas Kebudayaan Yoserizal Zein. Dikatakanya, keberadaan Dinas Kebudayaan bukan hanya merupakan intansi untuk program Riau kedepan. Tapi juga merupakan inatansi untuk menigkatkan dan mengangkat kebudayaan kedepan. Tambah lagi program Riau menuju kota pariwisata yang harus disingkronisasikan dengan kebudayaan.

“kedepanya Kebudayaan Melayu Riau ini untuk di Asia Tenggara. Maka itu pemprov Riau menggesah pendirrianya,” kata Yoserizal.

Selain itu Kata Kepala Badan BPAD Riau ini, Dinas Kebudayaan nanti akan diisi oleh 7 Pejabat Eselon III yakni 3 Kabid, satu Sekretaris dan 3 UPT.

“Sesuai dengan visi Riau, Dinas Kebudayaan ini nantinya harus bekerja maksimal dalam menjaga dan melestarikan budaya Melayu di Riau,”ujar Yose.

Untuk kantor sendiri menurut Yose belum dipastikan dimana, namun sebagai alternatif nantinya kantor Dinas Kebudayaan di Taman Budaya Jalan Sudirman Pekanbaru.

“Alternatif sementaranya itu, namun kita masih menunggu kebijakan dari pimpinan untuk kantor,”jelas Yose.

Untuk di Dinas Kebudayaan sendiri, menurut Yose harus diisi oleh SDM yang paham dengan Budaya dan pengembangan potensi budaya di Riau. Terutama potensi empat aliran sungai di Provinsi haru bisa digali potensi peninggalan budaya tersebut.

“Sehingga target untuk mengejar visi Riau 2020 sebagai pusat budaya Melayu di Asia tenggara bisa terwujud, karena hanya tinggal 3 tahun lagi,”jelas Yose.

Tidak hanya itu, lanjut Yose sesuai dengan tujuan Riau juga untuk mewujudkan Riau sebagai pusat Pariwisata berbasis Budaya, hendaknya bisa menggali budaya dan melestarikannya. Sehingga bisa dijual oleh Dinas Pariwisata untuk potensi Wisata sendiri.

“Jadi Hulunya di Kebudayaan dan hilirnya di Pariwisata sebagai yang mempromosikan potensi Budaya itu, jadi itulah yang ditargetkan kedepannya,” tuturnya. (Dri)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *