PemerintahanRohul

Berdasarkan Data Astronomi Jum’at Ini Matahari Tepat diatas Ka’bah

AHMAD 22
 
Rokan Hulu, Riau Andalas.com – Kepala Kantor Kementerian Agama (Kakan Kemenag) Kab. Rokan Hulu (Rohul) Drs. H. Ahmad Supardi Hasibuan, MA, menyatakan bahwa berdasarkan ilmu dan data astronomi, matahari akan tepat berada diatas Ka’bah pada Jumat (15/7/2016) besok. Sehingga, menjadi waktu yang sangat tepat bagi umat Muslim untuk membenarkan arah kiblat secara manual.
 
Fenomena seperti ini hanya terjadi dua kali dalam setahun, dimana matahari berada tepat diatas Ka’bah, yakni pada 27 Mei yang lalu dan 15 Juli besok. Fenomena ini berlangsung setiap tahun dan dapat dijadikan sarana untuk menetapkan arah kiblat dan sekaligus meluruskan arah kiblat.
 
Demikian disampaikan Kakan Kemenag Rohul, kepada sejumlah wartawan yang biasa meliput kegiatan Kemenag Rohul, di kantornya Jalan Ikhlas Kompleks Perkantoran Pemerintah Kota Pasir Pengaraian, Rabu (14/7/2016).
 
Ahmad Supardi Hasibuan yang mantan Kepala Humas dan Perencanaan Kanwil Kemenag Prov Riau ini, lebih lanjut menyatakan, bahwa matahari akan melintas tepat diatas Ka’bah pada Jumat ini sekitar pukul 16.27 WIB atau pukul 17.27 WITA. Sehingga bayang-bayang benda yang berdiri tegak lurus akan mengarah ke Ka’bah.
 
“Saya selaku Kakan Kemenag Rohul, menghimbau kaum Muslim di seluruh wilayah Rohul, yang akan memperbaiki arah kiblatnya, bisa memanfaatkan kesempatan ini, meluruskan arah kiblat sesuai bayang-bayang benda yang berdiri tegak lurus. Hal ini dapat dilakukan secara manual dan mandiri.”
 
Menurut Ahmad Supardi Hasibuan yang alumni Pondok Pesantren Musthafawiyah Purbabaru Kab. Mandailing Natal Prov. Sumatera Utara ini, terdapat beberapa cara untuk meluruskan arah kiblat. Salah satunya memanfaatkan fenomena posisi matahari diatas Ka’bah atau dikenal dengan istilah Istiwa A’zam atau Rashdul Kiblat.
 
Metode Rashdul Kiblat bisa dilakukan dengan memperhatikan sejumlah hal, antara lain pastikan benda yang menjadi patokan benar-benar berdiri tegak lurus atau pergunakan lot atau bandul’ permukaan dasar harus betul-betul datar dan rata, serta jam pengukuran harus disesuaikan dengan BMKG, RRI, dan Telkom.
 
Metode lainnya adalah dengan menggunakan kompas, sesuai dengan kaidah dan tata letak suatu wilayah. Atau yang paling sederhana dan tradisional adalah melihat matahari tenggelam, diserongkan ke kanan sedikit. ( alfian)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *