Pemerintahan

Bakesbangpol Bojonegoro Mengadakan Rakoor Pokja Tim Terpadu Penanganan Konflik Sosial

BOJONEGORO,Riau Andalas. com –     Kepala Bakesbangpol Kabupaten Bojonegoro Drs. Kusbiyanto, mengingatkan kembali akan pentingnya memiliki data potensi kerawanan konflik dan potensi bencana di setiap wilayah Kecamatan. Sehingga, pemerintah dapat membuat program kebijakan pembangunan yang mengarah pada perbaikan ataupun antisipasi potensi kerawanan tersebut.Berbicara dalam Rapat Kordinasi Pokja Tim Terpadu Penanganan Konflik Sosial di Pendopo Kecamatan Kasiman, Drs. Kusbiyanto, menyakini bahwa di setiap wilayah Kecamatan terdapat potensi kerawanan. Lantaran setiap daerah memiliki kekhasan topografi, dan kondisi sumber alam yang berbeda.
Semisal diwilayah Kecamatan Kasiman muncul potensi galian C, tapi wilayah Cepu enjoy, adem ayem. Padahal bisa jadi pengusaha maupun pengguna galian C tersebut adalah warga Cepu. Atau contoh lainnya,  PT. GCI yang turut mengelola tambang minyak di Kecamatan Kedewan. PT GCI jelas adanya di Cepu, Kabupaten Blora, tapi usahanya ada di Bojonegoro,” papar Kusbiyanto.Diharapkan, Rapat Koordinasi (Rakor) Kelompok Kerja (Pokja) Tim Terpadu penanganan konflik sosial ini diikuti Muspika 10  Kecamatan, yakni Kecamatan Malo, Padangan, Ngambon, Tambakrejo, Gayam, Margomulyo, Ngraho, Kasiman, Purwosari, dan Kedewan ini dapat memberikan rumusan antisipasi dan penanganan berbagai masalah yang ada diwilayah Kecamatan agar tidak menganggu proses pembangunan yang kini tengah digalakkan oleh pemerintah.“Kuncinya ada di komunkasi, baik antar Pemerintah Daerah, TNI, Polri, maupun tokoh agama dan masyarakat,” tegas Kusbiyanto.Sementara Pasi Intel Kodim 0813 Bojonegoro Kapten Inf Hari Warsono menghimbau agar masing-masing pimpinan Kecamatan mewaspadai dampak dan gejolak sosial akibat rencana pembubaran Ormas HTI. Selain itu juga dengan kondisi ideologi, politik, sosial, serta keamanan diwilayah Bojonegoro.“Lakukan dengan pendekatan, dan memberikan pencerahan kepada kelompok masyarakat. Juga para pemuda agar tidak terjerumus narkoba dan pergaulan bebas,” tuturnya.
Kapten Inf Hari Warsono menambahkan, agar seluruh komponen masyarakat untuk menjaga kelestarian alam, terutama keamanan hutan. Karena hal ini memiliki dampak yang akan mengakibatkan terjadinya bencana alam, serta waspada saat musim kemarau yang sering mengakibatkan terjadinya kebakaran hutan. 
 

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *