Berita utamaLingkunganRohul

Miris, Selama Puluhan Tahun Warga Bangun Purba Rela Bertaruh Nyawa Naik Rakit Bambu karena Tak Ada Jembatan

ROKAN HULU,Riauandalas.com– Miris perjuangan warga di Kecamatan Bangun Purba dan Kecamatan Rambah Kabupaten Rokan Hulu, Provinsi Riau, Karena tidak ada akses penghubung warga di dua kecamatan diantaranya Warga Desa Menaming dan Desa Bangun Purba Timur Jaya Setiap harinya rela bertaruh nyawa untuk menyeberangi Sungai Batang Lubuh yang lebarnya kurang lebih 200 meter dengan cara naik perahu rakit yang terbuat dari bambu milik warga sekitar.

Informasi yang dihimpun Reporter Media ini, dari sumber yang dapat dipercaya Bahwa di lokasi Sungai Batang Lubuh itu pernah ada bantuan pembangunan jembatan dari Provinsi Riau namun baru tiangnya saja, dan hingga Saat ini Proyek jembatan tersebut Ngangkrak bahkan tak kunjung selesai, Dari Pantauan Wartawan yang turun langsung ke lokasi Minggu 19/3/2023) Tampak material Bangunan berserakan di tepi sungai dan sudah di tumbuhi Semak Belukar

Seperti halnya yang di rasakan Ucok alias Iwan (43) salah seorang Petani dari kecamatan Bangun Purba yang hendak bekerja menyadap Karet di Kebun milik majikannya di Desa Menaming, Dia mengatakan, setiap hari dua kali lewat dengan cara naik perahu rakit bambu.

“Walau berbahaya naik perahu rakit dan harus bayar, mau macam mana lagilah karena tidak ada jalan lain yang lebih dekat selain lewat dari Sungai ini Ada juga lewat jalur jalan utama melalui jalur Kota Pasir Pengaraian, tapi jaraknya jauh memakan waktu kurang lebih 2 jam untuk Sampai ke kebun belum lagi untuk biaya beli BBM nya ” katanya, Minggu (19/3/2023) Siang.

“Kami berharap kepada pemkab Rohul, Pemprov Riau dan Pemerintah Pusat untuk bisa membangun jembatan disini karena ini merupakan akses satu satunya yang jaraknya paling dekat bagi kami dan warga lainya,” Pintanya.

Ditempat terpisah salah seorang tokoh masyarakat setempat yang meminta namanya tidak di publikasikan menjelaskan, terkait penyebrangan melalui sungai yang belum memiliki jembatan penghubung antar dua Desa juga jalan poros antar kecamatan yang setiap harinya dilewati oleh warga dengan cara naik perahu rakit terbuat dari bambu.

“Perlu segera dibangun jembatan Permanen atau jembatan plat beton sebab ini merupakan akses satu satunya jalan Alternatif terdekat yang menghubungkan dua Desa di Dua kecamatan bahkan di Dua Desa ini juga ada beberapa objek wisata yang sangat menjanjikan dengan Panorama yang Indah dan masih Asiri ” Ujarnya.

Ia menambahkan, sebenarnya sudah pernah dibangun jembatan tapi hingga saat ini yang tampak berdiri kokoh hanya tiangnya saja bahkan sudah di selimuti semak belukar

“Harapan saya selaku Tokoh masyarakat dan yang lainnya ingin dibangun jembatan permanen alias jembatan pelat beton supaya kuat, sebab kalau hanya dibangunkan tiang saja seperti ini tentu manfaatnya tidak ada Jadi terkesan hanya menghambur hamburkan anggaran saja. Jadi jangan sia sia kalau mengucurkan anggaran supaya tepat sasaran,” tegasnya
*(Alfian Top)*