Berita utamaPemerintahanRohul

Sosialisasi Penilaian Inovasi Daerah dan Penghargaan IGA 2022, *Bappeda Rohul Dorong OPD Lebih Kreatif dan Inovatif dalam Pelayanan dan Pembangunan

ROKAN HULU,Riauandalas.com – Pemkab Rokan Hulu (Rohul) melalui Badan Perencanaan Pembangunan Daerah (Bappeda) Rohul mendorong OPD di Rohul agar lebih Kreasi dan Inovasi dalam melaksanakan Pelayanan Dasar kepada masyarakat seperti Pendidikan, Kesehatan, Pekerjaan Umum Penataan Ruang, Sosial maupun inovasi dalam program Perumahan Rakyat dan Kawasan Pemukiman,

Dengan harapan tidak hanya sekedar mengejar penghargaan Innovative Government Award (IGA) 2022, tetapi lebih dari itu selain untuk meningkatkan Pelayanan dan Pembangunan juga untuk mendapatkan Sumber Anggaran dari Dana Insentif Daerah (DID) dari Pemerintah Pusat berkat Kreasi dan Inovasi Daerah pelaksanaan Pelayanan dan Pembangunan Daerah.

Pernyataan itu disampaikan Kepala Bappeda Rohul Drs Yusmar M.Si saat membuka Rapat Koordinasi Sosialisasi Penilaian Inovasi Daerah dan Pemberian Penghargaan Innovative Government Award (IGA) Tahun 2022, di Aula Bappeda Rohul, Selasa (2/8/2022). Turut juga dihadiri Kabid Litbang Bappeda Rokan Hulu Nelson, ST, Perwakilan OPD Rohul, Kecamatan dan Kepala Puskesmas se Rohul.

Kepala Bappeda Rohul Drs Yusmar M.Si mengatakan esensi dari pembangunan daerah bagaimana mengubah kondisi masyarakat menuju kondisi yang lebih baik. Pembangunan suatu daerah umumnya dilakukan dengan perencanaan yang sudah terdokumentasi dalam RPJMD.

“Bappeda disamping Badan Perencanaan Daerah didalamnya ada satu bidang yang mengelola tentang Penelitian pengembangan dan Inovasi daerah. Artinya, ada satu bidang yang ditugaskan khusus untuk melakukan penelitian dan pengembangan serta Inovasi untuk pelaksanaan Pembangunan di Daerah,” ujarnya

“Disamping ada Perencanaan bersifat OPD dan aspirasi, Perencanaan itu juga harus didasari hasil penelitian baik didalam maupun diluar daerah. Termasuk sekarang adanya peluang Inovasi yang diatur dan dianjurkan oleh Pemerintah Pusat sesuai dengan regulasi UU Nomor 23 Tahun 2004 tentang Pemerintah Daerah hingga Peraturan Pemerintah Nomor 38 Tahun 2017 tentang Inovasi Daerah,” jelasnya

Yusmar berharap Kreasi dan Inovasi di OPD Rohul terus berkembang dalam rangka meningkatkan pelaksanaan Pembangunan. Perencanaan yang baik itu adalah didasarkan pada Data yang benar sesuai hasil penelitian dan pengembangan yang diikuti dengan kajian secara ilmiah.

“Inovasi itu adalah bagaimana membuat hal-hal yang baru, yang hasilnya lebih menguntungkan tanpa mengorbankan pihak lain, inovasi dalam pelaksanan pelayanan dan pembangunan justru lebih mempermudah dan simpel, tapi hasilnya lebih baik dan bermanfaat bagi masyarakat,” kata Yusmar

Oleh karena itu, lanjut Eks Kadis Parbud Rohul ini, Kemendagri telah mendorong Pemerintah Daerah untuk melakukan inovasi dalam pembangunan dan pelayanan kepada masyarakat. hal itu, antara lain dengan dikeluarkannya Peraturan Pemerintah No.38/2017 tentang Inovasi Daerah.

“Selain itu keberhasilan Pemerintah Daerah dalam melakukan inovasi pembangunan di daerah juga sangat diapresiasi oleh Pemerintah Pusat dengan memberikan penghargaan kepada Pemerintah Daerah melalui ajang Innovative Government Award (IGA) yang secara rutin dilaksanakan setiap Tahun oleh Kemendagri,” terangnya.

“Jadi salah satu yang lebih mudah dan sederhana, pelaksanaan aplikasi untuk mempermudah pelaksanaan pelayanan oleh OPD. Disamping itu akan tercatat dan terdokumentasi di OPD itu sendiri, dalam rangka akan mudah mengawasi dan mengevaluasi suatu keberhasilan dari kegiatan tersebut,” tambahnya

Yusmar juga menjelaskan, ada beberapa indikator daerah untuk melakukan Inovasi Tematik, seperti Inovasi Daerah berkaitan dengan tatanan normal baru dimasa Pandemi Covid-19. Kedua, Smartcity inovasi daerah dalam rangka optimalisasi optimalisasi penggunaan layanan digital terintegrasi dalam Aplikasi.

Kemudian, Inovasi dalam rangka Optimalisasi PAD melalui intensifikasi dan ekstensifikasi untuk memberikan pelayanan terbaik bagi masyarakat. Kemudian, Inovasi dalam rangka penguatan dan optimalisasi Kebijakan Pemerintah dalam penanganan sampah untuk mendorong pemberdayaan sampah.

“Bentuk sederhananya, bagiamana membuat aplikasi atau pendekatan bisa membuat Inovasi daerah dalam mengatasi persoalan, misalnya meningkatkan PAD dengan cara baru, kemarin pelaksanaan penanganan Pandemi apa yang dibuatkan inovasinya, begitu juga dengan Indikator lainnya seperti Smartcity dan Kabupaten Bersih dan Bebas sampah dengan membuat inovasi baru,” terang Yusmar

Dalam rangka pelaksanaan Perencanaan yang lebh baik, sesuai dengan moto “Perencanaan Tertata Pembangunan Merata, Yusmar berharap Kasubag Perencanaan yang di OPD-OPD diminta untuk berinovasi. Jika semula Kasubag Perencanaan OPD merencanakan kegiatan dan Program di OPD, sekarang harus tersinkronisasi dengan Kabupaten.

“Kedepannya kita rubah melalui Inovasi dalam menyusun dan kegiatan di masing-masing OPD tetapi orientasi dan tujuannya sudah orientasi Kabupaten, sehingga antara Perencanaan OPD dan Kabupaten tersinkronisasi dan serasi, tentu maka sasaran tujuan Kabupaten ini dapat maksimal kita peroleh,” harapnya

Ia juga menghimbau agar seluruh Perangkat Daerah, Kepala Bagian, Camat dan Kepala Puskesmas agar mengikuti dan menyerap seluruh materi yang disampaikan oleh Narasumber tentang Inovasi Daerah, sehingga upaya untuk membuat Inovasi Daerah dapat terlaksana demi percepatan pembangunan dapat dilakukan secara optimal, demi peningkatan kesejahteraan masyarakat. *(MC/Kominfo)*