Berita utamaPolitikRiau

Hasil Survei ‘VOXinstitute’ Edy Natar Nasution Miliki Peluang Besar Jadi Calon Gubernur Riau 2024

PEKANBARU,Riauandalas.com – Brigjen TNI (Purn) H Edy Natar Nasution miliki peluang besar jadi calon Gubernur Riau pada Pemilihan Gubernur Riau (Pilgubri) tahun 2024 mendatang.

Hal tersebut di prediksi sesuai hasil survei ‘VOXinstitute’ yang disampaikan lansung oleh Direktur Riset ‘VOXinstitute’ Albion Zikra didampingi Direktur Eksekutif Fendri Jaswir dan Direktur Pendidikan dan Pelatihan (Diklat) Doni Oktavian, pada jumpa pers, Senin (1/8) di Gedung PWI Riau, Jl Arifin Achmad, Pekanbaru, yang elektabilitas Edy Natar Nasution tidak jauh beda dengan Syamsuar serta jauh diatas calon-calon lain yang di survei ‘VOXinstitute’.

Meski hasil survei ‘VOXinstitute’ menunjukan Syamsuar memiliki elektabilitas tertinggi dari Edy Natar Nasution dan calon-calon lain, persentase Syamsuar tergolong rendah sebagai gubernur petahana atau incumbent. Yaitu, hanya sebesar 24,0 persen. Sementara Edy Natar Nasution mencapai angka 15,2 persen yang secara jabatan merupakan orang nomor dua atau pendamping.

Direktur Riset ‘VOXinstitute’ Albion Zikra, mengatakan, seharusnya sebagai pertahana atau incumbent, Syamsuar memiliki persentase elektabilitas diatas 35 hingga 30 persen. Karena itu merupakan dasar bagi pertahanan untuk kembali maju jadi calon selanjutnya.

“Saat ini, persentase hasil termasuk kecil untuk seorang incumbent, biasanya modal dasar incumbent itu 30 persen,” katanya.

Kendati demikian, ia mengatakan untuk tingkat popularitas atau pengenalan responden terhadap tokoh. Popularitas Syamsuar masih cukup tinggi yaitu, 95,2 persen. Dan itu masih dalam kewajaran karena asih menjabat sebagai Gubernur. Namun, itu juga dibayangi oleh Edy Natar Nasution sebagai Wakil Gubernur Riau dengan popularitas 91,8 persen. Artinya, juga tidak begitu jauh dari calon-calon lain yang disodorkan ke responden sebanyak 12 nama. Seperti HM Wardan 88,2 persen, Achmad 80,2 persen, Alfedri 72,0 persen, Zukri 68,8 persen, Syamsurizal 68,5 persen dan HM Haris 67,3 persen.

Albion Zikra juga menjelaskan, jika untuk penguasaan kabupaten kota, Syamsuar menguasai pemilih di enam kabupaten dan kota, yakni Pekanbaru, Kampar, Rohil, Pelalawan, Kuansing dan Dumai. Sedangkan di Rohul, kekuatan Syamsuar sama dengan Edy Natar dan di Meranti sama dengan Syamsurizal.

Sementara, Wagub Riau Edy Natar didukung kuat di Inhu dan di kampung halamannya di Rohul. Sementara Syamsurizal di Bengkalis dan Meranti, Alfedri di Siak, Wardan di Inhil dan Achmad merata dukungan di semua daerah.

Dari segi dukungan etnis, Syamsuar didukung warga Riau bersuku Melayu, Minangkabau dan sebagian Sunda. Achmad didukung oleh warga Riau asal Sunda, Edy Natar didukung warga Riau bersuku Batak, dan Alfedri didukung warga Riau bersuku Jawa.

Dari dukungan parpol, Syamsuar didukung pemilih Partai Golkar, Gerindra, PKS, Partai Ummat dan Perindo. Sedangkan Edy Natar didukung pemilih Pastai Nasdem, Hanura, Berkarya, Gelora dan PKPI. Syamsurizal oleh pemilih PPP, Alfedri didukung pemilih PAN dan Partai Ummat, Achmad didukung pemilih Demokrat dan PBB. Selanjutnya Abdul Wahid didukung pemilih PKB dan Zukri didukung pemilih PDIP.

Namun tidak semua calon didukung pemilih partainya. Artinya, partai tersebut memiliki potensi kehilangan suara dalam pilgubri jika memilih mereka dan suara konstituen partai diserap tokoh lain. Misalnya, jika memilih HM. Haris, Golkar berpotensi kehilangan suara 96,4 persen, Yulisman berpotensi kehilangan suara 90,6 persen dan Wardan berpotensi kehilangan suara 71 persen. Sedangkan jika memilih Zukri , PDIP berpotensi kehilangan suara 81,2 persen.

Sementara jika memilih Syamsuar, pemilih Partai Golkar sekitar separo tidak memilihnya. Berbeda dengan tokoh partai lain dimana pemilih partai asalnya bulat memilih seperti Alfedri dari PAN, Syamsurizal dari PPP, Abdul Wahid dari PKB, Achmad dari Demokrat, dan Edy Natar dari Nasdem.

Albion Zikra menegaskan, Survei calon Gubernur Riau ini dilalukan pada bulan Juni 2022 lalu di 12 kabupaten kota se Provinsi Riau. Dimana, sampel survei diambil sebanyak 600 responden secara proporsional sesuai dengan jumlah penduduk dengan metode stratified multistage random sampling. Margin of Error lebih kurang 3,5 persen dengan tingkat kepercayaan 95 persen.

“Survei dilakukan melalui wawancara lansung terhadap responden terpilih dengan usia mulai dari 17 tahun ke atas atau sudah menikah, bukan TNI/Polri dan penduduk Riau berdomisili di salah satu kabupaten/kota di Provinsi Riau,” tutupnya.(dre)