Berita utamaBisnis&EkonomiPendidikanRiau

Lewat Program PHR, Mahasiwa Sakai Belajar Usaha Rintisan

PEKANBARU – Penciptaan nilai tambah dan terobosan baru menjadi kekuatan PT Pertamina Hulu Rokan (PHR) dalam pelaksanaan program-program Tanggung Jawab Sosial dan Lingkungan (TJSL). Yang terbaru, Program Inkubator Karier PHR Angkatan (Batch) III akan membimbing para peserta mahasiswa Sakai untuk belajar merintis sebuah

usaha atau bisnis. Inilah partisipasi nyata PHR dalam upaya peningkatan kualitas SDM dan penciptaan angkatan kerja lokal Riau yang produktif.
”Program Inkubator Karier tidak hanya memberikan materi pengembangan potensi diri. Namun juga membimbing para peserta melalui metode project based learning yang kali ini berupa sebuah proyek pilot berbasis kewirausahaan,” ungkap VP Corporate Affairs PHR WK Rokan Sukamto Tamrin. Tim program tengah mengkaji bidang pertanian ramah lingkungan (green farming) dan UMKM. Pilihan bidang usaha akan disesuaikan dengan peluang pasar yang ada dan potensi-minat peserta.
Peluncuran Program Inkubator Karier PHR Angkatan III berlangsung di Pekanbaru pada Rabu (18/5). Acara tersebut dihadiri oleh Kadis ESDM Riau Evarefita yang hadir mewakili Gubernur Riau, Kasrem 031/ Wira Bima Kolonel Inf Habzen Sianturi, Ketua Lembaga Pengembangan dan Penjaminan Mutu Pendidikan (LPPMP) Universitas Riau Prof. Dr. Zulkarnain, SE., MM, Kepala Urusan Administrasi dan Keuangan SKK Migas Sumbagut Supriyono, Asisten I Pemkab Bengkalis, perwakilan Pemkab Siak, serta para tokoh masyarakat adat Sakai.


Workshop Inkubator Karier PHR Angkatan III akan berjalan selama lima hari (18-23 Mei 2022) dan diikuti oleh 20 mahasiswa Sakai terpilih. Para peserta dibekali berbagai materi seputar wawasan kebangsaan, peningkatan kemampuan berkomunikasi, pembentukan reputasi dan pengembangan diri, kepemimpinan, serta kewirausahaan. Pasca kegiatan workshop, para peserta akan dipantau melalui platform digital selama kurang lebih 20 hari, untuk mendapatkan gambaran habit formation atau perilaku positif dalam mengaplikasikan hasil kegiatan.
Para peserta dibimbing para mentor dan ahli dari Pusat Pengembangan Karir dan Kewirausahaan Universitas Riau (P2K2 Unri), Neuro-linguistic Programming (NLP), Badan Nasional Sertifikasi Profesi (BNSP), dan TNI.
Program ini menjadi nilai tambah bagi para penerima beasiswa pendidikan yang diberikan kepada mahasiswa D3/S1 dari Suku Sakai di Bengkalis dan Siak. Peserta diharapkan lebih berdaya saing di dunia kerja maupun wirausaha. ”Kegiatan ini sarana strategis untuk menciptakan tenaga kerja yang kompeten dan berdaya saing global. Kami mengapreasiasi PHR atas program ini dan mendorong KKKS lainnya untuk merancang program lainnya untuk peningkatan SDM Riau,” ungkap Evarefita dalam sambutannya.
Sebelumnya, Angkatan I program ini berhasil melahirkan sebuah buku hasil karya dan riset para peserta sendiri. Buku berjudul ”Makanan Tradisional Suku Sakai dalam Kearifan Budaya dan Sejarah” itu merupakan wujud kontribusi dan kecintaan mahasiswa Sakai terhadap budaya lokal. Dan, sekaligus membuktikan bagaimana program PHR mampu mendorong munculnya potensi anak-anak daerah Riau. Buku tersebut diluncurkan bersamaan dengan acara pembukaan Inkubator Karier PHR Angkatan II pada pertengahan Maret 2022 lalu.
“Setelah mengikuti Program Inkubator Karier ini, saya merasa lebih percaya diri dan lebih mengenal minat serta potensi diri. Saya juga lebih yakin dengan pilihan karier saya ke depan,” tutur Dedri Yanto, peserta Angkatan I yang merupakan mahasiswa Universitas Islam Riau (UIR). Dia mengaku ingin berwirausaha dengan basis

komunitas. ”Saya ingin menjembatani masyarakat Sakai agar lebih berani bekerja sama dan bersaing secara positif dengan pihak-pihak eksternal lainnya,” ujar Dedri.
Program Inkubator Karier mulai digulirkan pada November 2021 lalu. PHR menggandeng P2K2 Unri selaku mitra pelaksana program ini, sekaligus wujud kemitraan dengan perguruan tinggi di Riau. ”Kami bangga dapat mendidik anak-anak Sakai melalui program yang digagas PHR. Kompetensi para peserta terus kita dorong agar semakin mandiri dan mampu bersaing di tengah dunia yang semakin kompetitif,” kata Prof. Dr. Zulkarnain, SE., MM. yang hadir mewakil Rektor Unri.
Peningkatan kualitas SDM merupakan salah satu tujuan dari pelaksanaan program Tanggung Jawab Sosial Lingkungan dan Lingkungan (TJSL) PHR di bidang pendidikan. Program Inkubator Karier merupakan wujud dukungan PHR terhadap upaya Pemprov Riau dalam meningkatkan kesejahteraan masyarakat dan pembangunan ekonomi, serta menurunkan angka pengangguran.
Program-program TJSL PHR dijalankan dengan pola kerja sama pentahelix di mana membangun kolaborasi dengan para pemangku kepentingan terkait agar maju dan sukses bersama-sama. Pola kerja sama pentahelix atau multipihak melibatkan unsur pemerintah, akademisi, badan atau pelaku usaha, masyarakat atau komunitas, dan media.