Berita utamaKesehatanNasionalRiau

Pemerintah Hadirkan Aplikasi Telemedis untuk Pasien Isolasi di Rumah

PEKANBARU, Riauandalas.com – Pemerintah hadirkan aplikasi Telemedis Untuk pasien COVID-19 yang melalukan Isolasi di Rumah. Khususnya pasien tampa gejala atau bergejala ringan(OTG).

Informasi tersebut disampaikan Juru Bicara (Jubir) vaksinasi COVID-19 Kementerian Kesehatan, dr Siti Nadia Tarmizi, Senin (13/7) melaluo Komite Penanganan COVID-19 dan Pemulihan Ekonomi Nasional (KPCPEN) di Jakarta. Dikatakannya jika pelayanan Telemedis tersebut, juga menindaklanjuti lonjakan kasus COVID-19 di bernagai daerah yang masih meningkat hingga saat ini. Termasuk dalam upaya mengurangi beban pelayanan di RS yang bisa diarahkan untuk pasien bergejala sedang-berat.

“Aplikasi ini juga bisa dimamfaatkan bagi pasien yang isolasi di tempat isolasi yang disediakan pemerintah. Dengan program proses skrining awal pasien COVID-19 teyap dilakukan oleh Males secara ketat,” katanya.

Dijelaskan dr Nadia, Kemenkes telah menyediakan layanan konsultasi dan paket obat isolasi mandiri COVID-19 secara gratis. Dimana aplikasi ini merupakan kerjasama pemerintah dengan 11 platform telemedicine yang tergabung dalam Aliansi Telemedik Indonesia (ATENSI).

“Pasien secara langsung dapat memanfaatkan kode layanan untuk berkonsultasi dengan dokter
dari salah satu platform telemedicine, serta mendapatkan paket obat apabila mengalami gejala ringan, atau vitamin bila tidak mengalami gejala apapun,” ujarnya.

Adapun aplikasi telemedis tersebut tambahnya, sesuai dengan jumlah kerjasama yang jumlahnya sebanyak 11 Platform telemedicine. Yaitu, Alodokter, GetWell, Good Doctor dan GrabHealth, Halodoc,.KlikDokter, dan KlinikGo. Kemudian Link Sehat, Milvik Dokter, ProSehat, SehatQ, dan YesDok. Proses untuk mendapatkan layanan ini dimulai dari Lab pemeriksaan PCR yang terafiliasi dengan Kementerian Kesehatan.

“Ada 743 Lab pemeriksaan PCR yang sudah terafiliasi dan terkoneksi langsung dengan Kemenkes, 114 Lab di antaranya ada di Jakarta. Sehingga data pasien yang dientri oleh 743 Lab itu akan terbaca oleh Kemenkes,” terangnya.

Ketika hasil tes PCR di Lab tersebut terkonfirmasi positif COVID-19, maka Lab akan mengentri data pasien dan terhubung langsung dengan Kemenkes. Dalam jarak waktu sekitar 1 hari, pasien
akan menerima pesan WhatsApp dari Kemenkes yang memuat link untuk konsultasi online dan sebuah kode untuk mendapatkan obat gratis.

“Pasien yang mendapatkan hasil PCR positif namun belum mendapatkan pesan WhatsApp juga dapat melakukan cek mandiri ke laman https://isoman.kemkes.go.id/panduan untuk mengetahui apakah mereka telah terdaftar di database Kemenkes sehingga berhak mendapatkan progra telemedicine dan obat/vitamin gratis ini,” tuturnya.

Di kesempatan yang berbeda, CEO dan Co-Founder Halodoc Jonathan Sudharta menyambut baik hadirnya program ini.

“Keikutsertaan Halodoc dan 10 pelaku layanan telemedisin yang tergabung dalam ATENSi merupakan bagian dari tanggung jawab moral kami terhadap negara.

Bagi Halodoc, program ini merupakan kelanjutan dari kontribusi kami sebagai aplikasi buatan anak negeri untuk membantu upaya percepatan penanggulangan COVID-19 di Tanah Air setelah sebelumnya aktif dalam akselerasi vaksinasi COVID-19 massal dan penyediaan tes COVID-19 secara drive thru. Selain mengurangi beban di fasilitas kesehatan, penggunaan telemedisin juga dimaksudkan untuk melindungi pasien tanpa gejala atau bergejala ringan untuk mendapatkan
terapi medis secara cepat dan tepat dari dokter berlisensi tanpa perlu keluar dari rumah.

“Kami tentunya berharap program ini berdampak untuk memperlambat laju transmisi virus COVID-19 di Indonesia,” tutupnya.