Andalas

Sekda Labuhanbatu Sambut Sekda Provinsi di Negeri Lama

Labuhanbatu,Riauandalas.com-

Sekda Provinsi Sumatera Utara R. Sabrina apresiasi penabalan Sultan Bilah X, beliau mengharapkan Pertabalan Sultan Bilah X menjadi pemersatu seluruh zuriat kesultanan Bilah dan warga Melayu yang berada di Pantai Timur Sumatra, Selasa (17/3/2020).

Pertabalan Tengku Muhammad Risfansyah Bidar Alam, menjadi Sultan yang Dipertuan Besar Negeri Bilah X tersebut, berlangsung di Komplek Masjid Sultan Adil Bidar Alam, Jalan Besar Negeri Lama, Kecamatan Bilah Hilir, Kabupaten Labuhan Batu.

Dan dengan kebangkitan Kesultanan-kesultanan Melayu itu pula, diharapkan semakin meningkatkan kebersamaan menegakkan sejarah, cita-cita perjuangan dan budaya Melayu, sekaligus menjadi modal utama berkontribusi pembangunan Sumut.

Menurut Sabrina, Kesultanan Bilah X akan memacu semangat persatuan warga Melayu, khususnya di wilayah Bilah Hilir. “Bukan kita mau gagah-gagahan atau seperti kerajaan-kerajaan bermasalah yang di Pulau Jawa kemarin itu, oh tidak. Tapi lebih pada terhimpunnya persatuan kita untuk turut membangun Sumut dari aspek sejarah dan budaya,” katanya.

Secara pribadi, dirinya terpanggil untuk turut mengeksiskan Kesultanan Bilah X. Sebab ia merupakan cucu dari salah satu pendiri Kesultanan Bilah X. Jadi mari kita sama-sama bersatu dan turut memberi andil membangun Sumut.

“Melayu adalah salah satu yang dihormati karena ketekunan dalam prinsip hidup berbudaya dan karena pengaruhnya bagi kemajuan peradaban bangsa Indonesia. Ayo orang-orang suku Melayu semakin menunjukkan kebolehan dan keterampilannya untuk mewujudkan dan mewarnai perubahan menuju masyarakat yang sejahtera” tutur Sabrina.

Ke depan, setelah sultan dikukuhkan, diharapkan dapat melanjutkan gelar estafet Kesultanan Bilah. “Kami ingatkan kembali adapun penabalan ini untuk keberlanjutan pemangku kesultanan adat, mengingatkan generasi kita bahwa adat kita masih di lesatrikan,” tambahnya.

Sementara itu, tokoh masyarakat Melayu, Djohar Arifin, mengatakan kebangkitan Kesultanan Bilah X adalah bukan untuk mengembalikan kekuasaan, tetapi untuk menghadirkan pemimpin untuk diteladani dan sebagai kepala adat karena masyarakat harus beradat.

Hadir juga tokoh Melayu seperti Djohar Arifin dan Sahyan Asmara, Bupati Labuhan Batu Andi Suhaimi diwakili Sekdakab Ahmad Muhflih, para Kepala OPD dan Forkopimda Labuhan Batu, Raja-raja adat setempat yang terdiri dari lintas suku, Melayu, Toba, Mandailing dan Angkola

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *