Bisnis&EkonomiPemerintahanRiau

Komisi 3 DPRD Riau Melakukan Kunjungan Insidentil ke PT Tirta Sari Surya dan PT Swakarsa Sawit Raya

INHU, Riauandalas.com-Komisi III DPRD Provinsi Riau melakukan kunjungan Insidentil ke PT Tirta Sari Surya dan PT Swakarsa Sawit Raya, di Rengat, Selasa (17/2/2020).

Kegiatan yang dipimpin Ketua Komisi III Husaimi Hamidi, Wakil Ketua Komisi III Karmila Sari, Anggota Komisi III lainnya, diterima oleh Direksi PT Tirta Sari Surya dan PT Swakarsa Sawit Raya, UPT Pendapatan Bapenda Riau, dan Dinas Penanaman Modal Riau di Ruang Rapat Internal PT Tirta Sari Surya dan Ruang Kerja Manajer PT Swakarsa Sawit Raya.

Husaimi Hamidi mengungkapkan, kunjungan tersebut terkait Pajak Air Permukaan. Data-data terkait Air Permukaan yang digunakan oleh PT Tirta Sari Surya dalam mengelola pengolahan karet dimintai langsung oleh Komisi III DPRD Riau, jumlah kubikasi air yang diperlukan untuk pengolahan pabrik tersebut perlu diketahui agar mendapat informasi yang jelas karena hal itu merupakan sumber nilai PAD bagi Provinsi Riau.

Berkaitan hal itu Komisi III juga meminta pada direksi perusahaan agar water meter pada pipa saluran yang digunakan sebaiknya menggunakan sistem analog, mengingat hal tersebut juga mendapat himbauan dari Komisi Pemberantasan Korupsi agar menggunakan sistem Water Meter Analog tersegel.

Usai Rapat internal di ruang Rapat PT Tirta Sari Surya, Komisi III bersama Direksi PT Tirta Sari Surya selanjutnya melaksakan kunjungan lapangan ke pabrik pengolahan karet tersebut dan langsung menuju tempat atau sumber air yakni tepian sungai yang digunakan dalam pengolahan kegiatan pabrik.

Berkesinambungan dengan PT Tirta Sari Surya, usai kunjungam insidentil di PT Tirta Sari Surya, Komisi III juga langsung menyambangi PT Swakarsa Sawit Raya dan menuju ke lokasi sumber air yang akan digunakan dalam pengolahan kelapa sawit.
Setiba di lokasi, Komisi III menemui bahwa Water Meter yang digunakan oleh PT Swakarsa Sawit Raya masih menggunakan Water Meter Digital.

Serupa dengan sebelumnya, Komisi III juga meminta langsung data-data terkait jumlah kubikasi air yang ditarik dalam pengolahan pabrik sawit tersebut, seperti yang diketahui jumlah kubikasi air permukaan yang dipakai sangat berpengaruh dalam peningkatan PAD Provinsi Riau dari sektor Pajak Air Permukaan.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *