AndalasPemerintahan

Dinas P3A labuhanbatu sosialisasikan forum komunitas Puspa

LABUHANBATU, Riauandalas.com-Untuk meningkatkan partisipasi publik dalam peningkatan kesejahteraan perempuan dan anak di era globalisasi yang di nilai sebagian kalangan sangat jauh dari kata sejahtera maka diperlukan usaha usaha dan program untuk mencapai itu semua,

Mengantisipasi hal demikian, pemerintahan kabupaten labuhanbatu dalam hal ini dinas pemberdayaan perempuan dan perlindungan anak (P3A) labuhanbatu mensosialisasikan satu program yang dianggap perlu untuk di wujudkan yaitu dalam bentuk PUSPA yakni Partisipasi publik untuk kesejahteraan perempuan dan anak, yang di bentuk dalam forum komunitas Puspa labuhanbatu tahun 2019, yang di gelar di ball room platinum hotel rantau Prapat Rabu 20/3/2019.

Hadir dalam acara tersebut staf ahli Bupati labuhanbatu Esty pancaningtyas, perwakilan dinas kesehatan,dinas P3A diwakili Kabid perlindungan hak perempuan dan perlindungan khusus anak labuhanbatu, Hj.Tuti Noprida Ritonga, perwakilan dari dinas pendidikan,beberapa perwakilan OPD dan narasumber ketua PUSPA provinsi Sulaiman.

PLT Bupati labuhanbatu H.Andi Suhaimi dalimunthe St.MT melalui staf ahli Bupati Esti pancaningtyas mengawali sambutan nya mengajak semua untuk bersyukur terhadap Tuhan yang maha esa yang memberikan keringanan langkah untuk menghadiri kegiatan yang sangat bermanfaat untuk kelanjutan pembangunan perlindungan perempuan dan anak.

Di katakan Esti, Kita sadari berat dan kompleksitas persoalan yang dihadapi perempuan dan anak saat ini, untuk memastikan program unggulan ini dapat berjalan dengan baik dan mencapai tujuan maka dalam menggalang partisipasi semua pihak, tidak hanya sesama lembaga pemerintah pusat maupun daerah, namun juga lembaga masyarakat organisasi keagamaan, akademis, lembaga riset, media masa, pengusaha harus terlibat sesuai dengan bidang dan tugas wewenang masingmasing.

Di harapkan Esty, Dengan adanya forum komunikasi Puspa, pembangunan di bidang pemberdayaan perempuan dan perlindungan anak dapat berhasil sesuai dengan yang di harapkan,hususnya memutuskan mata rantai kekerasan, mulai dari keluarga, sekolah dan masyarakat, mari kita bekerjasama dan menciptakan perubahan demi kesejahteraan perempuan dan anak di labuhan batu,tutur Esti pancaningtyas .

Di acara tersebut, Kepala dinas P3A labuhanbatu Hj.Ernida rambe melalui Kabid P2TP2A Hj.Tuti Noprida pada acara dimaksud mengatakan” pembentukan forum komunikasi partisipasi publik untuk kesejahteraan perempuan dan anak (PUSPA) bertujuan untuk mensinergikan sekaligus mengkolaborasikan baik peran dinas P3A dengan lembaga pemasyarakatan dalam menangani persoalan dan meningkatkan kesejahteraan perempuan dan anak dengan mencegah dan merespon segala bentuk kekerasan terhadap anak secara sistematis dan terintergrasi serta berbasis kepentingan terbaik anak.ucap Tuti Noprida.

Adapun program dari PUSPA yang di maksud ujar Tuty Noprida ada program unggulan yang di canangkan dengan maksud merespon semakin meluasnya peristiwa kekerasan yang dialami oleh perempuan dan anak,yaitu bernama 3ends, ucap Tuti noprida

Ketua PUSPA provinsi yang sekaligus sebagai narasumber menyebutkan PUSPA adalah suatu organisasi yang di bentuk untuk peningkatan pembangunan perlindungan terhadap perempuan dan anak, yang melibatkan partisipasi publik.maka diperlukan pembentukan forum komunikasi Puspa.

Kepala dinas pemberdayaan perempuan dan perlindungan husus anak provinsi sumatera Utara Hj.Nurlela SH.MH mengatakan setiap kekerasan terhadap perempuan dan anak.

” Stop dan akhiri kekerasan terhadap perempuan dan anak,karena anak merupakan salah satu anugerah Tuhan yang maha esa yang keberadaannya sangat dibutuhkan untuk membangun wilayah ini.

Jangan ada kata nanti untuk hal ini, kerjasama antar stakeholder dan masyarakat sangat dibutuhkan untuk membirikan perlindungan dan pemenuhan hak terhadap perempuan dan anak,ucap Nurlela.

Menurutnya ada tiga hal untuk mewujudkan pembangunan perlindungan perempuan dan perlindungan anak yaitu melalui urgensi dan jejaring pelayanan perempuan dan anak melalui pencapaian Three ends.
Dalam artian pertama Akhiri kekerasan terhadap perempuan dan anak, akhiri perdagangan orang, dan akhiri kesenjangan sosial.tutur Nurlela

(Fendi Harahap)**

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *