INHILLingkungan

Perusahaan Di Inhil,Belum Bisa memberikan Dampak Positif Di Tengah-tengah Masyarakat

Gambar kebun Kelapa Yang Rusak

TEMBILAHAN,Riau Andalas.Com -Keberadaan perusahaan di tengah-tengah masyarakat Kabupaten Indragiri Hilir seperti belum semua bisa memberikan dampak positif. Semestinya perusahaan berkomitmen mengelola dan melestarikan lingkungan demi keberlanjutan usahanya.

Baik itu Komitmen Perusahaan dituangkan dalam Kebijakan Lingkungan, Keselamatan dan Kesehatan Kerja (LK3) yang merupakan kepatuhan terhadap peraturan perundang-undangan yang diperluas dengan upaya pencegahan terhadap pencemaran dengan semangat melakukan perbaikan secara terus menerus.

Namun tidak seperti dirasakan oleh masyarakat Parit Mutiara, Dusun Muara
Sabak, Desa Gembira, Kecamatan Gaung, Kabupaten Indragiri Hilir. Pasalnya,
perusahaan yang beroperasi diwilayah desa binaan seharusnya memberikan
dampak positif, bukan sebaliknya malah menyengsarakan masyarakat. Rusaknya
perkebunan masyarakat diduga bersumber dari perusahaan.

Rusaknya perkebunan kelapa rakyat didesa setempat, tepatnya di Parit
Mutiara, Dusun Muara Sabak tersebut berdampak kepada produksi penghasilan buah kelapa masyarakat setempat yang sangat berkurang.

Diungkapkan Asnan,(Dirilis dari Gagasan Riau.com)sebelum ada perusahaan,
kebun kelapanya mampu menghasilakan 12 ribu biji per trip. Dan sekarang
produksi buah kelapanya berkurang diduga akibat rusaknya perkebunan
kelapanya dikarenakan hama kumbang dari perusahaan tersebut.

“Sekarang cari 100 butir saja susah, masih banyak lagi punya masyarakat
lain. Hampir 8.000 batang pohon kelapa yang sudah hancur,” ungkapnya,
Selasa (21/2/2017).

Jeritan masyarakat ini sudah lama dirasakan. Namun, dikatakannya pihak
perusahaan hingga saat ini tak kunjung bertanggung jawab.

“Kehadiran perusahaan bukannya membawa kesejahtraan buat masyarakat malah membuat masyarakat sengsara,” ucapnya.

Dia mengatakan bahwa masyarakat tidak berharap agar kebun kelapa mereka seperti awal. Karena, mereka menilai itu hanya sebagai mimpi. Namun
masyarakat hanya berharap kepada pihak perusahaan bisa memberikan modal untuk membuka kebun.

Roy Gts

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *