
Rokan Hulu, Riau Andalas.com– Pemerintah Kabupaten Rokan Hulu didesak untuk memperhatikan turap sungai yang sudah mulai berbahaya di bantaran Sungai Batang Lubuh tepatnya di Pasar Tangun kecamatan Bangun Purba kabupaten Rokan Hulu.
Sejumlah Warga Tangun, H. Daulay menjelaskan “bencana alam tidak dapat diprediksi, tetapi seharusnya pemerintah dapat mengantisipasi hal tersebut.”
Apalagi dalam beberapa bulan kedepan diperkirakan intensitas hujan di wilayah Rohul akan mengalami peningkatan yang akan berakibat banjir dan setiap tahunnya warga yang tinggal di sekitar Daerah Aliran Sungai (DAS) selalu khawatir dengan banjir yang menggerus tebing.
“Berbicara masalah sungai, memang kewenangannya ada di Provinsi tapi bukan berarti kabupaten Rohul lepas tanggung jawab begitu saja terlebih dampak yang di sebabkan oleh banjir akan berakibat fatal bagi warga Rokan Hulu dan sekitarnya khususnya yang berada tidak jauh dari Sungai Batang Lubuh,” ungkap H.Daulay.
Menurutnya setiap kali akan ada Pemilihan Kepala Daerah (Pilkada) atau kampanye pemilihan wakil rakyat (caleg), mereka selalu saja mengumbar janji-janji manis, namun setelah mereka terpilih menjadi pemimpin baik itu eksekutif maupun legislatif, tak jarang mereka melupakan janji-janjinya.
“Kami warga Pasar Tangun dan sekitarnya sangat mengharapkan bangunan turap atau penyangga tebing sungai agar tidak terjadi erosi,”pungkasnya.
Di tempat terpisah, M. Nasution salah seorang tokoh masyarakat di Bangun Purba, ketika ditemui wartawan Riau Andalas.com, Rabu (10/08/16) membenarkan bahwa warga Tangun memang sangat mengharapkan agar turap segera di bangun untuk mengantisipasi bencana banjir tahunan yang kerap melanda pemukiman warga.
Sementara tokoh masyarakat di kecamatan Bangun Purba menambahkan, “tapi untuk masalah sungai itu semestinya yang lebih bertanggung jawab yaitu Pemprov. Riau. Selain itu, semua pihak yang terlibat juga harus membantu, seperti Ada garis sempadan sungai, ada aturannya, seharusnya daerah itu tidak ada bangunan agar tak terjadi erosi,” ucap Daulay mengakhiri pembicaraannya.(alfian)