Jakarta, Riau Andalas.com-Puluhan mahasiswa dan masyarakat, menggelar unjuk rasa di Kantor Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) RI, meminta supaya para penyidik KPK segera memeriksa dan menanggakap Mantan Bupati Rokan Hulu (Rohul), Achmad, karena diduga banyak kebijakannya diduga terindiikasi korupsi.
Aksi di Halaman Kantor KPK tersbut, Senin (1/8) dimulai pukul 11.00 Wib, dalam aksi tersebut masa memiinta KPK memeriksa anggaran dana pengadaan genset, proyok Islamic Center Rohul, pembangunan Kantor DPRD Rohul, Pembangunan Surau Suluk Syekh Ibrahim, Anggaran Dana ADD Tahun 2015, Suap KPU Provinsi Riau, dugaan korupsi Badan Kepegawaian Pendidikan dan Latihan (BKPL) dan lainnya.
Masa yang dikoordinatori Armasyah, Nando, Econ dan lainnya, diawali dengan long mark, kemudian beroarsi di Halaman Gedung KPK RI, mereka akibat kibajakan Mantan Bupati Rohul, Achmad, sehingga hingga hari banyak daerah-daerah yang terrrmarjinalkan dan terisolir.
Termasuk sorakan masa, ratusan Miliyar rupiah untuk membangun Surau Suluk Syekh Ibrahim yang nota bene mendiang kakek dari Achmad.
Tangkap Achmad, penjarakan Achmad, sorak-sorak puluhan mahasiswa dan masyarakat dikawal ketat anggota Kepolisian, kemudian sekitar 60 menit berorasi Staf perwakilan DUM Hubungan Masyarakat KPK RI, Zulkarnain, menyarankan supaya langsung berkoordinasi langsung dengan bidang pelaporan.
Namun hingga pukul 15.00 Wib, masa terus berorasi, meski terik panas matahari membakar kulit, namun semangat masa terus, menyuarakan, supaya Mantan Bupati Rohul, Achmad segera diperiksa dan ditahan pihak KPK.
Setelah, berkoordinasi dengan Staf DUM Humas KPK RI Zulkarnanin, dia langsung menyarankan supaya persoalan-soalan yang diorasikan tersebut, disampaikan kepada Bidang Pelaporan. “Sebaik kawan-kawan melaporkannya langsung kepada bidang pelaporan karena kasus ini belum pernah dialporkan sebelumnya,” sebut Zulkarnain dan iapun menerima 1 berkas laporan dari mahasiswa dan masyarakat tersebut.
Tampak di lapangan, sebagaian masa tetap konsisten melakukan ujuk ras di Halaman KPK, sebagai lagi, melakukan pelaporan langsung ke Kantor KPK yang satu lagi di dampingi polisi yang mengawal aksi tersebut.
